PM Spanyol akan Kirim Kapal Perang untuk Lindungi Armada Bantuan Gaza

Yati Maulana | Kamis, 25/09/2025 23:30 WIB
PM Spanyol akan Kirim Kapal Perang untuk Lindungi Armada Bantuan Gaza Peserta Armada Sumud Global menunggu untuk berlayar sebagai bagian dari inisiatif bantuan kemanusiaan internasional untuk menembus blokade laut Israel dan mengirimkan pasokan penting bagi warga Palestina, di pelabuhan Bizerte, Tunisia, 13 September 2025. REUTERS

MADRID - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pada hari Rabu bahwa ia akan bergabung dengan Italia dalam mengirimkan kapal perang militer untuk melindungi armada internasional yang hendak mengirimkan bantuan ke Gaza setelah diserang oleh pesawat tak berawak di lepas pantai Yunani.

Sanchez mengatakan dalam konferensi pers di New York, tempat ia menghadiri Sidang Umum PBB, bahwa warga negara dari 45 negara berada di kapal tersebut untuk mengirimkan makanan kepada penduduk Gaza dan menyatakan solidaritas atas penderitaan mereka.

"Pemerintah Spanyol bersikeras bahwa hukum internasional harus dihormati dan hak warga negara kami untuk berlayar melalui Mediterania dalam kondisi aman harus dihormati," ujarnya.

"Besok kami akan mengirimkan kapal angkatan laut dari Cartagena dengan semua sumber daya yang diperlukan jika diperlukan untuk membantu armada dan melakukan operasi penyelamatan." Armada Global Sumud menggunakan sekitar 50 kapal sipil untuk mencoba menerobos blokade laut Israel di Gaza, dengan banyak pengacara dan aktivis di dalamnya, termasuk aktivis iklim Swedia Greta Thunberg.

Kapal-kapal tersebut diserang oleh 12 pesawat tanpa awak (drone) di perairan internasional, 30 mil laut (56 km) dari Pulau Gavdos, Yunani, kata Marikaiti Stasinou, juru bicara March to Gaza Greece, yang merupakan bagian dari armada tersebut.

Thunberg mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa ada pesawat tanpa awak yang terbang di atas mereka setiap malam.

"Misi ini tentang Gaza, bukan tentang kami. Dan tidak ada risiko yang dapat kami ambil yang dapat mendekati risiko yang dihadapi Palestina setiap hari," kata Thunberg dalam panggilan video dari kapal.

Israel telah berulang kali mengkritik armada tersebut atas dukungan tersiratnya terhadap Hamas, tetapi tidak berkomentar apakah Israel bertanggung jawab atas pesawat tanpa awak tersebut. Israel melancarkan perang di Gaza sebagai respons atas serangan pada 7 Oktober 2023 oleh militan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang, menurut penghitungan Israel.

Sejak itu, konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza, dan telah menyebarkan kelaparan, menghancurkan sebagian besar bangunan, dan menggusur penduduk, dalam banyak kasus berulang kali.