JAKARTA - Dalam ajaran Islam, syirik merupakan dosa yang paling besar karena berarti menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu dalam ibadah. Allah menegaskan larangan ini dalam firman-Nya:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 48).
Ayat ini menunjukkan bahwa syirik merusak tauhid, yang merupakan dasar utama agama Islam. Orang yang berbuat syirik dan tidak bertaubat, amal kebaikannya akan gugur dan ia termasuk golongan orang yang merugi di akhirat kelak.
Rasulullah SAW pun memperingatkan umatnya agar berhati-hati, tidak hanya dari syirik besar, tetapi juga syirik kecil. Beliau bersabda dalam hadis riwayat Ahmad:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ. قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: الرِّيَاءُ
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya: “Apakah syirik kecil itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Riya.” (HR. Ahmad).
Dalam penjelasan para ulama, syirik terbagi menjadi dua:
1. Syirik akbar (besar), yang mengeluarkan pelakunya dari Islam, contohnya menyembah selain Allah atau meyakini adanya sekutu bagi-Nya.
2. Syirik asghar (kecil), seperti beramal ibadah dengan niat ingin mendapat pujian manusia (riya).
Keduanya sama-sama berbahaya karena mencederai kemurnian ibadah seorang muslim.
Untuk terhindar dari syirik, seorang muslim dianjurkan memperkuat tauhid dan senantiasa berdoa agar dijaga hatinya. Rasulullah SAW mengajarkan doa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad).
Dengan memahami besarnya ancaman syirik, baik besar maupun kecil, umat Islam diingatkan untuk selalu menjaga niat ibadah hanya karena Allah SWT semata.