Militer Israel Sebut Drone dari Yaman Serang Eilat, 20 Orang Terluka

Tri Umardini | Kamis, 25/09/2025 05:05 WIB
Militer Israel Sebut Drone dari Yaman Serang Eilat, 20 Orang Terluka Militer Israel Sebut Drone dari Yaman Serang Eilat, 20 Orang Terluka. (FOTO: AFP)

JAKARTA - Militer Israel mengatakan sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Yaman telah menyerang kota selatan Eilat, dan tim penyelamat melaporkan bahwa sedikitnya 20 orang terluka, termasuk dua orang dalam kondisi serius, saat Israel melancarkan perang genosida di Gaza.

Pernyataan militer menyebutkan bahwa pesawat tanpa awak (drone) tersebut "jatuh di wilayah Eilat" di pesisir Laut Merah pada hari Rabu (24/9/2025) setelah pertahanan udara gagal mencegatnya.

"Masyarakat diimbau untuk terus mengikuti pedoman pertahanan Komando Garis Depan dan pedoman lebih lanjut yang dikeluarkan," demikian pernyataan di Telegram.

Layanan medis darurat Magen David Adom mengatakan dua orang terluka parah sementara yang lainnya menderita luka sedang hingga ringan.

Polisi mengatakan para ahli penjinak bom sedang memeriksa sifat benda itu dan memperingatkan masyarakat agar menghindari mendekati lokasi jatuhnya pesawat atau menyentuh sisa-sisa benda yang mungkin berisi bahan peledak.

Hamdah Salhut dari Al Jazeera, melaporkan dari Amman, Yordania, karena Al Jazeera telah dilarang di Israel, mengatakan perlu dicatat bahwa ini bukan pertama kalinya Eilat diserang atau ditargetkan.

"Faktanya, baru minggu lalu, sebuah pesawat tanpa awak lain yang diluncurkan oleh Houthi juga berdampak," tambahnya, merujuk pada kelompok Yaman yang telah menargetkan Israel sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.

"Dalam hal itu, Israel mengatakan sedang menyelidiki mengapa pencegat tidak meledak. Jadi, pasti akan ada penyelidikan tentang bagaimana pencegat gagal kali ini."

Sejak Israel melancarkan perang di Gaza pada Oktober 2023, Houthi telah melancarkan serangan pesawat nirawak dan rudal terhadapnya.

Mereka juga menargetkan kapal-kapal yang terhubung dengan Israel di Laut Merah, mengganggu perdagangan maritim yang melewati jalur air tersebut.

Sebagian besar dari puluhan rudal dan pesawat tak berawak yang diluncurkan telah dicegat atau jatuh jauh dari wilayah Israel.

Israel telah melancarkan sejumlah serangan di Yaman, termasuk di ibu kota, Sanaa. Awal pekan ini, Israel dituduh membunuh 31 jurnalis di Yaman.

Akhir bulan lalu, Israel membunuh Perdana Menteri Houthi Ahmed al-Rahawi dalam serangan udara di Sanaa. Kelompok itu berjanji akan "membalas dendam" atas kematiannya dan kematian hampir separuh anggota kabinetnya. (*)