JAKARTA - Tanah Palestina bukan hanya dikenal sebagai wilayah yang sarat konflik politik modern, tetapi juga memiliki kedudukan suci dalam sejarah agama-agama samawi.
Negeri yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai tanah penuh berkah ini telah menjadi tempat tinggal, dakwah, bahkan tanah kelahiran bagi sejumlah nabi Allah.
Salah satu nabi besar yang lahir di tanah Palestina adalah Nabi Ishaq AS, putra Nabi Ibrahim. Kehadiran Ishaq menjadi jawaban atas doa panjang Ibrahim dan istrinya, Sarah.
Di Palestina pula Ishaq tumbuh, berdakwah, dan melanjutkan risalah ayahnya dalam menyeru tauhid. Dari keturunannya lahir generasi yang kelak dikenal sebagai Bani Israil.
Putra Nabi Ishaq, yakni Nabi Ya’qub AS, juga dilahirkan di tanah Palestina. Beliau kemudian dikenal dengan sebutan Israel, yang menurunkan dua belas kabilah Bani Israil.
Kehadiran Ya’qub di tanah Palestina memperkokoh peran wilayah ini sebagai pusat lahirnya generasi penerus kenabian.
Berabad-abad setelahnya, lahirlah seorang nabi yang sangat berpengaruh dalam sejarah agama, yakni Nabi Isa AS. Beliau dilahirkan oleh Maryam di Betlehem, sebuah kota di Palestina yang kini menjadi situs ziarah penting.
Dari tanah kelahirannya inilah Isa menyebarkan dakwah kepada kaumnya, mengajarkan tauhid, dan menegaskan kembali risalah para nabi sebelumnya.
Selain Isa, ada pula Nabi Yahya AS, putra dari Nabi Zakariya. Yahya lahir dan tumbuh di sekitar wilayah Yerusalem.
Beliau dikenal sebagai sosok yang zuhud, berani menegakkan kebenaran, dan akhirnya wafat di tanah Palestina karena kebengisan penguasa pada masanya.
Sementara itu, sebagian riwayat menyebut bahwa Nabi Zakariya AS sendiri juga berasal dari Palestina. Ia mengabdikan hidupnya di Baitul Maqdis sebagai penjaga tempat ibadah, sekaligus ayah dari Nabi Yahya.
Meski detail kelahirannya masih diperdebatkan, peran Zakariya di Palestina sudah menjadi bagian penting dari sejarah keagamaan di wilayah tersebut.