JAKARTA - Saat Jimmy Kimmel membuat kembalinya yang sangat dinantikan ke dunia hiburan pada hari Selasa, 23 September 2025, Ben Stiller dan lebih banyak selebriti lainnya angkat bicara untuk mendukung pembawa acara larut malam tersebut.

Ben Stiller memuji monolog Jimmy Kimmel yang penuh air mata, saat sang pembawa acara membahas penangguhan singkat acaranya untuk pertama kalinya di udara.

"Monolog yang sangat brilian dari Jimmy Kimmel," tulis Ben Stiller pada X.

Don Lemon memberikan komentarnya tentang monolog tersebut, mengatakan bahwa Jimmy Kimmel menyampaikan nada yang tepat saat kembali.

"Fantastis. Saya pikir dia tepat sasaran, dia menyampaikan nada yang tepat, dan itu profesional. Profesional sejati," kata Lemon dalam sebuah video yang diunggah di Instagram.

"Semua orang yang mendukungnya untuk dipecat atau diskors, sungguh memalukan."

Lemon juga membagikan klip video lelucon dari monolog Jimmy Kimmel tentang bagaimana kontroversi tersebut dapat mendorong Presiden Donald Trump untuk merilis berkas Epstein, yang diberi judul "RILIS BERKAS EPSTEIN!"

Dalam komentar unggahan pertama Jimmy Kimmel Live di Instagram sejak jeda, yang menampilkan Jimmy Kimmel berdiri di depan tanda "On Air", Jimmy Kimmel menerima pujian dari beberapa selebritas, termasuk Walton Goggins, Melanie Griffith, dan Jamie Foxx.

"Ayo tangkap mereka, Jimmy…. Kamu Redwood," tulis Goggins.

Stephen Colbert, yang acaranya di CBS The Late Show With Stephen Colbert dibatalkan hanya beberapa hari setelah ia mengkritik penyelesaian perusahaan induk Paramount sebesar $16 juta dengan Donald Trump, menyambut Jimmy Kimmel kembali.

"Selamat datang kembali, saudara," tulis Stephen Colbert dari akun resmi Late Show.

Anggota DPR AS Jasmine Crockett juga menyampaikan dukungannya di kolom komentar. "Kami mencintaimu!" tulisnya.

Dukungan yang melimpah ini muncul setelah hampir seminggu ketidakpastian seputar masa depan Jimmy Kimmel Live.

Pada 17 September, ABC mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan Jimmy Kimmel Live! untuk waktu yang tidak ditentukan menyusul komentar pembawa acara tersebut tentang penembakan fatal Charlie Kirk. Keputusan itu diambil tak lama setelah Ketua FCC, Brendan Carr, mengancam akan mengambil tindakan terhadap jaringan tersebut atas kritiknya terhadap Trump.

ABC kemudian membatalkan keputusannya, dengan mengatakan bahwa perusahaan tersebut merasa beberapa komentar Kimmel "tidak tepat waktu, dan karenanya tidak sensitif."

"Rabu lalu, kami memutuskan untuk menghentikan produksi acara tersebut agar tidak semakin memperburuk situasi yang menegangkan di tengah momen yang emosional bagi negara kami," demikian pernyataan perusahaan tersebut.

"Keputusan ini kami buat karena kami merasa beberapa komentar tidak tepat waktu dan karenanya tidak sensitif."

Dalam monolog balasannya, Jimmy Kimmel tidak meminta maaf atas komentar tersebut, tetapi tampak emosional saat menggambarkan dampak penembakan dan kontroversi yang terjadi setelahnya.

"Saya mengunggah pesan di Instagram pada hari dia terbunuh, mengirimkan cinta kepada keluarganya dan meminta belas kasihan, dan saya bersungguh-sungguh dan masih melakukannya," kata Jimmy Kimmel.

"Saya juga tidak bermaksud menyalahkan kelompok tertentu atas tindakan seseorang yang jelas-jelas sangat terganggu. Itu justru bertolak belakang dengan maksud saya."

Donald Trump kurang antusias dengan kembalinya Jimmy Kimmel, menulis di Truth Social bahwa ia mungkin akan "menguji ABC" atas kembalinya acara tersebut.

"Saya tidak percaya ABC Fake News mengembalikan Jimmy Kimmel pekerjaannya," tulis Donald Trump dalam sebuah postingan di Truth Social pada hari Selasa, 23 September.

"Gedung Putih diberitahu oleh ABC bahwa acaranya dibatalkan! Ada sesuatu yang terjadi antara saat itu dan sekarang karena penontonnya HILANG, dan `bakatnya` tidak pernah ada."

Meskipun Jimmy Kimmel Live! kembali ke ABC pada Selasa malam, acara tersebut tidak ditayangkan di stasiun afiliasi yang dimiliki oleh Nexstar dan Sinclair. (*)