LIMA - Para ahli paleontologi di Peru mengungkap kerangka fosil makhluk purba mirip lumba-lumba yang diperkirakan berusia antara 8 dan 12 juta tahun.
Fosil tersebut ditemukan pada bulan Juli di Gurun Ocucaje, Peru, sebuah wilayah di selatan ibu kota Lima yang dulunya merupakan bagian dari Samudra Pasifik.
Ahli paleontologi Mario Urbina, yang merupakan bagian dari penemuan tersebut, menyebut situs kuno tersebut sebagai "hotel besar", menjelaskan bahwa pegunungan pesisir menciptakan penghalang dari arus kuat, menjadikannya tempat yang ideal dan tenang bagi hewan laut untuk bereproduksi. Wilayah tersebut merupakan laut selama kurang lebih 45 juta tahun.
Para peneliti dari Institut Geologi, Pertambangan, dan Metalurgi (INGEMET) negara bagian Peru mencatat bahwa penemuan ini membantu mereka memahami geografi masa lalu dan bagaimana garis pantai telah berubah selama ribuan tahun. Gurun-gurun Peru dianggap sebagai kuburan yang kaya bagi spesies laut purba, dengan fosil kerabat hiu putih besar berusia 9 juta tahun yang ditemukan awal tahun ini.
Sisa-sisa prasejarah juga telah ditemukan di tempat lain di Peru, di wilayah yang jauh dari pantai. Pada April 2024, para ahli mempresentasikan tengkorak fosil lumba-lumba sungai terbesar yang diketahui, yang menghuni wilayah yang sekarang disebut Amazon sekitar 16 juta tahun yang lalu.