• Kesra

Kemendikdasmen-DKM Baitut Tholibin Gelar Pelatihan Al-Quran Bahasa Isyarat

M. Habib Saifullah | Selasa, 23/09/2025 19:05 WIB
Kemendikdasmen-DKM Baitut Tholibin Gelar Pelatihan Al-Quran Bahasa Isyarat Pembukaan kegiatan training of trainer untuk pengajar Al-Aquran bahasa isyarat di komplek Kemendikdasmen (Foto: Ist)

JAKARTA - Sebanyak 40 guru siswa disabilitas di Jakarta mendapat pelatihan membaca Al-Quran bahasa isyarat yang digelar di Masjid Baitut Tholobin, Komplek Kementerian Pendidikan Dasar dan Menangah (Kemendikdasmen), Selasa (23/9/2025).

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitut Tholobin Mariman darto mengatakan bahwa saat ini masih banyak anak-anak difabel khususnya tunarungu yang tidak mendapat akses pendidikan belajar baca tulis Al-Quran.

"Kalau secara umum kan sampai 72,25 persen (buta huruf Al-Quran), dan ini, saya herannya itu kok meningkat dari survei yang dilakukan oleh IIQ, tahun sebelumnya, 2022, itu 66 persen," kata Mariman kepada wartawan di Masjid Baitut Tholibin, Jakarta.

Mariman menuturkan bahwa pada dasarnya, setiap warga negara berhak mendapat akses pendidikan yang layak termasuk anak-anak disabilitas, sehingga tidak muncul rasa diskriminasi.

"Kita ingin memastikan bahwa tidak ada satupun anak yang, apalagi anak yang defable, yang itu kemudian merasa dirinya terdiskriminasi karena memang tidak mendapatkan haknya," ujar dia.

Dengan begitu, kata Mariman, pada tahap awal pelatihan Al-Quran bahasa isyarat bagi para trainer diharapkan bisa ditularkan kepada pengajar yang lain sehingga proses penyebarannya akan lebih masif.

"Karena itu, kalau kita langsung menyasar ke anak, saya rasa akan kesulitan. Biarkanlah nanti di daerah-daerah terbentuk, kita akan sebar mereka (trainer)," kata Mariman.

Sementara itu, Direktur Baitulmaal Muamalat (BMM) Galeh Pudjonegoro mengatakan bahhwa metodologi pembelajaan Al-Quran bahas isyarat secara teknis menggunakan metode kitabah.

Dalam proses pembelajaran training of trainers Al-Quraan bahasa isyarat, lanjut dia, akan mulai dari tingkat dasar yaitu jus`amma.

"Setelah itu juga nanti akan ada praktek, dan kemudian ada ujian. Jadi benar-benar huruf per huruf Qur`annya yang diajarkan untuk dibaca," kata Galeh.