• News

Data Militer Israel Ungkap 18.000 Anak Dibunuh di Gaza

Aliyudin Sofyan | Minggu, 21/09/2025 05:07 WIB
Data Militer Israel Ungkap 18.000 Anak Dibunuh di Gaza Senator AS Bernie Sanders. Foto: Reuters

JAKARTA — Bocornya database militer Israel membuka mata dunia kekejaman tantara penjajah Israel terhadap warga Gaza, Palestina. Sedikitnya 18.000 anak-anak Gaza dibantai oleh Israel.

Kebocoran database militer Israel ditulis oleh Senator Amerika Serikat (AS) Bernie Sanders di halaman resmi senat pada 17 September 2025.

"Dari populasi 2,2 juta warga Palestina di Gaza, Israel telah membunuh sekitar 65.000 orang dan melukai sekitar 164.000 orang. Jumlah korban sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, dengan ribuan jenazah terkubur di bawah reruntuhan," ujar Bernie Sanders seperti dikutip dari laman sanders.senate.gov.

"Sebuah database militer Israel yang bocor menunjukkan bahwa 83 persen dari korban jiwa adalah warga sipil. Lebih dari 18.000 anak-anak wafat, termasuk 12.000 yang berusia 12 tahun atau lebih muda," tulis Bernie Sanders.

Bernie Sanders menuliskan bahwa selama hampir dua tahun, pemerintah ekstremis Netanyahu telah secara signifikan membatasi jumlah bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza dan menciptakan segala macam hambatan bagi PBB dan kelompok bantuan lainnya yang berusaha menyediakan pasokan penyelamat nyawa. Ini termasuk blokade total selama 11 pekan. Israel tidak mengizinkan makanan, air, bahan bakar atau pasokan medis masuk ke Gaza.

Akibat langsung dari kebijakan Israel tersebut, Gaza kini dilanda kelaparan yang diarsiteki manusia, dengan ratusan ribu orang menghadapi kelaparan. Lebih dari 400 orang, termasuk 145 anak-anak, telah meninggal karena kelaparan. Setiap hari membawa kematian baru akibat kelaparan.

Bernie Sanders menuliskan, bukan hanya korban manusia. Israel telah secara sistematis menghancurkan infrastruktur fisik Gaza. Gambar satelit menunjukkan bahwa serangan udara Israel telah menghancurkan 70 persen dari semua bangunan di Gaza. PBB memperkirakan bahwa 92 persen unit perumahan telah rusak atau hancur.

Saat ini, Israel sedang meratakan apa yang tersisa dari Kota Gaza. Sebagian besar rumah sakit telah hancur, dan hampir 1.600 tenaga kesehatan wafat. Hampir 90 persen fasilitas air dan sanitasi kini tidak berfungsi.

"Ratusan sekolah telah dibom, begitu pula dengan ke-12 universitas di Gaza. Listrik telah padam selama 23 bulan," tulis Bernie Sanders.

Bernie Sanders menuliskan bahwa itulah yang diketahui dari pekerja bantuan dan jurnalis lokal, ratusan di antaranya telah wafat karena Israel melarang media luar masuk ke Gaza.

"Faktanya, Israel telah membunuh lebih banyak jurnalis di Gaza daripada dalam konflik sebelumnya. Akibatnya: kemungkinan besar ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang skala kejahatan perang tersebut," tulis Bernie Sanders.

Sumber: republika.co.id