PM Sementara Nepal Janji Perbaiki Kegagalan yang Picu Protes Gen Z

Yati Maulana | Sabtu, 20/09/2025 14:05 WIB
PM Sementara Nepal Janji Perbaiki Kegagalan yang Picu Protes Gen Z Perdana Menteri Sementara Nepal, Sushila Karki, berpidato di hadapan Presiden Ram Chandra Paudel di Paviliun Angkatan Darat di Tundikhel, Kathmandu, Nepal, 19 September 2025. REUTERS

KATHMANDU - Perdana Menteri Sementara Nepal, Sushila Karki, pada hari Jumat berjanji untuk melawan korupsi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan standar hidup setelah gelombang protes mematikan yang dipimpin kaum muda awal bulan ini menggulingkan pemerintahan sebelumnya.

“Protes-protes ini mencerminkan aspirasi generasi muda, meningkatnya kesadaran publik, dan ketidakpuasan atas maraknya korupsi,” ujar Karki pada hari nasional Nepal yang menandai pengesahan konstitusi saat ini 10 tahun lalu.

“Kita harus menerima kenyataan bahwa protes terjadi karena kegagalan memenuhi semangat dan tujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan kesejahteraan yang tercantum dalam konstitusi,” ujarnya.

Komentar Karki ini merupakan pernyataan publik pertamanya sejak ia dilantik pekan lalu dan ditugaskan untuk menyelenggarakan pemilihan parlemen pada 5 Maret. Sebagai mantan Ketua Mahkamah Agung, Karki adalah satu-satunya perempuan yang pernah memegang jabatan tersebut dan juga perempuan pertama yang memimpin Nepal.

Protes penuh kekerasan, yang dipimpin oleh anak muda Nepal dan dijuluki oleh penyelenggara sebagai "demonstrasi oleh Gen Z", menewaskan 72 orang dan memaksa Perdana Menteri K.P. Sharma Oli untuk mundur.

Lebih dari 2.100 orang terluka akibat pembakaran dan vandalisme yang menyebabkan kerusakan parah pada properti publik, termasuk kompleks perkantoran utama yang menampung kantor perdana menteri, Mahkamah Agung, dan gedung parlemen, serta properti pribadi termasuk hotel-hotel mewah.

Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup, transparansi dalam pekerjaan pemerintah, pengendalian korupsi, dan pembangunan, ujarnya.
Karki, 73 tahun, yang didukung oleh perwakilan Gen Z untuk jabatan tersebut karena komitmen pribadinya untuk memerangi korupsi dan penegakan hukum, mengatakan ia berkomitmen untuk menyelenggarakan pemilu tepat waktu.
Ia telah menunjuk tiga menteri dengan kredensial reformis untuk pemerintahan sementaranya.