• News

Sejarah Hari Ini, Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato Surabaya

M. Habib Saifullah | Jum'at, 19/09/2025 12:45 WIB
Sejarah Hari Ini, Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato Surabaya Drama kolosan perobekan bendera di Hotel Yamato (Foto: ANTARA Foto/Didik Suhartono)

JAKARTA - Tanggal 19 September menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Pada hari itu tahun 1945, rakyat Surabaya menunjukkan sikap tegas dalam mempertahankan kedaulatan dengan merobek bendera Belanda di Hotel Yamato, yang kini dikenal sebagai Hotel Majapahit, Jalan Tunjungan.

Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Insiden Hotel Yamato atau Perobekan Bendera Belanda.

Insiden bermula ketika pasukan Belanda yang datang bersama Sekutu mengibarkan bendera Merah Putih Biru di atas hotel. Pengibaran bendera itu dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap kemerdekaan Indonesia yang baru sebulan diproklamasikan.

Rakyat Surabaya yang melihat kejadian tersebut segera bereaksi. Ribuan massa berkumpul di sekitar hotel menuntut agar bendera Belanda diturunkan.

Ketegangan pun memuncak. Negosiasi antara tokoh Surabaya dengan pihak Belanda tidak menghasilkan jalan tengah. Di tengah situasi yang semakin panas, sekelompok pemuda berinisiatif masuk ke dalam hotel.

Salah seorang pemuda berhasil memanjat tiang bendera, kemudian merobek bagian biru pada kain tersebut. Yang tersisa hanyalah warna merah dan putih, lambang kedaulatan Republik Indonesia. Sorak-sorai rakyat pecah menyambut berkibarnya Sang Saka Merah Putih di langit Surabaya.

Peristiwa 19 September 1945 bukan hanya sekadar aksi simbolik. Insiden ini menjadi titik balik yang menyalakan semangat perlawanan rakyat Surabaya.

Gelora perjuangan tersebut kelak meledak dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945, yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sejarawan menilai insiden perobekan bendera sebagai salah satu pemicu lahirnya perlawanan besar-besaran terhadap pasukan Belanda dan Sekutu.