JAKARTA - Salat fardhu merupakan ibadah pokok yang wajib dilaksanakan setiap muslim. Namun, kesempurnaan salat tidak hanya berhenti ketika seorang hamba mengucapkan salam.
Ada amalan penting yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk menyempurnakan salat, yaitu memperbanyak dzikir dan doa setelah salat fardhu. Waktu ini diyakini sebagai momen mustajab, ketika doa-doa hamba lebih dekat dengan pengabulan Allah.
Sejak masa Rasulullah, doa setelah salat menjadi kebiasaan mulia yang diwariskan kepada umatnya. Nabi SAW sendiri mengajarkan berbagai bacaan pendek yang sederhana namun sarat makna, mulai dari istighfar, pujian kepada Allah, hingga permohonan pertolongan agar tetap istiqamah dalam ibadah.
Tidak hanya untuk diri sendiri, doa setelah salat juga menjadi momen penting untuk mendoakan orang tua, keluarga, hingga seluruh umat Islam.
Berikut Bacaan Doa Setelah Salat Fardhu
1. Dzikir dan Istighfar
Setelah salam, Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk membaca istighfar tiga kali:
أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ (3×)
Astagfirullāh (3 kali)
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah.”
2. Doa Keselamatan
اللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allāhumma anta as-salām wa minka as-salām, tabārakta yā dzal-jalāli wal-ikrām
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah sumber keselamatan, dari-Mu datang segala keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.” (HR. Muslim)
اللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allāhumma a‘innī ‘alā dzikrika wa syukrika wa ḥusni ‘ibādatik
Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan baik.” (HR. Abu Dawud, an-Nasa’i)
4. Doa untuk Orang Tua dan Umat Islam
اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
Allāhumma ighfir lī wa li-wālidayya wa lil-muslimīna wal-muslimāt, al-aḥyā’i minhum wal-amwāt
Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku, kedua orang tuaku, kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.”