• Bisnis

Rencana Merger Pelita Air dan Garuda Masih di Evaluasi Danantara

Budi Wiryawan | Rabu, 17/09/2025 15:05 WIB
Rencana Merger Pelita Air dan Garuda Masih di Evaluasi Danantara Pesawat Pelita Air (Istimewa)

JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Danantara mengungkapkan rencana penggabungan atau merger Pelita Air dan Garuda Indonesia masih terus dievaluasi.

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan Roeslani menegaskan tidak ada target waktu yang ditetapkan untuk proses tersebut.

“Lagi dievaluasi. Ya kami pokoknya enggak ada target. Dievaluasi dulu lah yang benar,” ujar Rosan usai menghadiri acara Pertemuan dan Simposium Gotong Royong Perumahan Warisan Bangsa.

Rencana merger ini merupakan bagian dari langkah strategis PT Pertamina (Persero) yang ingin fokus pada bisnis inti perusahaan, yakni sektor minyak dan gas (migas) serta energi terbarukan.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyatakan penjajakan awal penggabungan Pelita Air, yang merupakan anak usaha PT Pertamina, dengan Garuda Indonesia telah dimulai.

Penggabungan ini sejalan dengan peta jalan konsolidasi yang dikendalikan oleh Danantara. Lini usaha di luar bisnis inti Pertamina akan dilepas atau digabungkan dengan perusahaan sejenis.

Selain Pelita Air, beberapa unit usaha lain seperti asuransi, layanan kesehatan, hospitality, dan Patra Jasa juga akan diarahkan mengikuti peta jalan konsolidasi tersebut.

Pertamina juga berencana menggabungkan tiga anak usahanya—Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina International Shipping (PIS), dan Pertamina Patra Niaga (PPN)—dengan target penyelesaian pada akhir 2025.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi global yang menyebabkan penurunan margin keuntungan, terutama di sektor kilang.