AMSTERDAM - Belanda telah bergabung dengan Irlandia dalam menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam Kontes Lagu Eurovision 2026 jika Israel berpartisipasi dalam acara tersebut karena skala penderitaan di Gaza, kata penyiar Belanda AvroTros pada hari Jumat.
Sehari sebelumnya, penyiar Irlandia RTE mengatakan partisipasi Israel "tidak masuk akal" mengingat "hilangnya nyawa yang terus-menerus dan mengerikan di Gaza."
Edisi terbaru Eurovision dibayangi oleh protes atas keikutsertaan Israel atas serangan militernya yang berkelanjutan di Gaza, menyusul serangan militan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
AvroTros mengatakan pihaknya juga telah mempertimbangkan tingginya jumlah jurnalis yang tewas di Gaza dalam keputusan untuk memboikot kontes 2026, yang ditonton oleh 166 juta orang di televisi tahun ini, jika Israel hadir.
Israel membantah telah menargetkan jurnalis di wilayah kantong tersebut.
European Broadcasting Union (EBU) yang menyelenggarakan acara tersebut mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka memahami "kekhawatiran dan pandangan mendalam seputar konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah".
"Kami masih berkonsultasi dengan semua anggota EBU untuk mengumpulkan pandangan tentang bagaimana kami mengelola partisipasi dan ketegangan geopolitik seputar Kontes Lagu Eurovision," kata direktur Martin Green dalam sebuah pernyataan melalui email.