JAKARTA - Bulan Rabiul Awal identik dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di berbagai tempat, umat Islam mengisinya dengan lantunan shalawat, pengajian, hingga doa khusus untuk mengenang kelahiran Rasulullah SAW.
Membaca doa dalam peringatan Maulid bukan sekadar ritual, melainkan memiliki makna mendalam dan keutamaan tersendiri.
Membaca doa Maulid menjadi sarana mengekspresikan rasa cinta seorang muslim kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan doa dan shalawat, umat Islam diingatkan kembali pada perjuangan, kasih sayang, dan keteladanan Rasulullah yang patut diteladani sepanjang hayat.
Ulama menegaskan bahwa memperbanyak doa dan shalawat kepada Nabi, khususnya dalam peringatan Maulid, merupakan amalan yang mendatangkan syafaat. Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali lipat.” (HR. Muslim).
Doa Maulid juga menjadi ungkapan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam. Melalui doa, seorang muslim memohon agar dapat meneladani akhlak Rasul dan mendapat keberkahan hidup.
Tradisi membaca doa bersama saat Maulid kerap dilakukan dalam majelis atau pertemuan masyarakat. Selain bernilai ibadah, kegiatan ini mempererat persaudaraan, memperkuat ikatan sosial, dan menumbuhkan semangat kebersamaan di tengah umat.