Ancelotti Kena Kritik karena Andalkan Raphinha di Laga Tinggi El Alto

Vaza Diva | Selasa, 09/09/2025 17:45 WIB
Ancelotti Kena Kritik karena Andalkan Raphinha di Laga Tinggi El Alto Pelatih timnas Brasil, Carlo Ancelotti (Foto: sempreinter.com)

JAKARTA - Carlo Ancelotti kembali memimpin Timnas Brasil dalam laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan, pada Selasa (9/9), saat Canarinho bertandang ke El Alto untuk menghadapi Bolivia.

Keputusan sang pelatih asal Italia terkait pemilihan pemain menuai sorotan tajam, terutama dari media Spanyol.

Harian Sport menilai langkah Ancelotti yang berencana menurunkan Raphinha sejak menit awal sebagai sesuatu yang kontroversial.

Jurnalis Joaquim Piera menyebut laga di ketinggian ekstrem El Alto bisa membahayakan kondisi pemain, terlebih Brasil sudah memastikan tiket ke Piala Dunia sejak Juni lalu.

“Ancelotti tetap memasukkan Raphinha dalam susunan starter di ketinggian El Alto, dalam pertandingan yang sejatinya tidak lagi menentukan bagi Brasil. Sebaliknya, Bolivia masih punya peluang lolos ke playoff jika mampu menang dan Venezuela terpeleset dari Kolombia,” tulis Sport.

Piera juga menyinggung dugaan keberpihakan Ancelotti terhadap mantan klubnya, Real Madrid. Menurutnya, keputusan tidak memanggil Vinicius Junior, Rodrygo, dan Eder Militao kontras dengan perlakuan terhadap Raphinha yang terus dimainkan.

“Trio Madrid dibiarkan beristirahat di Spanyol, sementara Raphinha harus menempuh perjalanan jauh dan bahkan akan tampil sebagai starter,” tulisnya.

Meski demikian, Ancelotti disebut ingin memanfaatkan laga ini untuk memberikan menit bermain kepada pemain-pemain yang belum tampil saat Brasil menekuk Chile 3-0 di Maracana pekan lalu. Dalam sesi latihan terakhir sebelum terbang ke Bolivia, Raphinha masih masuk dalam skema utama.

Bagi Brasil, pertandingan ini hanyalah persiapan terakhir sebelum memasuki agenda uji coba menuju Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Saat ini, Brasil berada di peringkat kedua klasemen kualifikasi di bawah Argentina.

Sementara itu, Bolivia justru menghadapi laga hidup-mati. La Verde wajib meraih kemenangan atas Brasil sekaligus berharap Venezuela gagal mengalahkan Kolombia demi mengamankan tiket playoff.