JAKARTA - Popularitas laptop Chromebook meningkat seiring dengan wacana digitalisasi pendidikan di Indonesia. Namun sayangnya proyek ini pun terjebak dalam kasus korupsi.
Tak main-main kerugian negara pun ditaksi mencapai sekitar Rp1,98 triliun. Kasus ini pun turut menarik eks Mendikbudristek Nadiem Anawar Makarim sebagai salah satu tersangka.
Meski begitu, laptop yang biasa digunakan untuk pendidikan ini memang memiliki beberapa kelebihan seperti harga yang terjangkau dan daya tahan baterai yang cukup lama.
Perangkat berbasis sistem operasi Chrome OS buatan Google ini dikenal ringan, praktis, dan relatif murah. Namun, di balik sejumlah kelebihan yang dimilikinya, Chromebook juga memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan, terutama jika dibandingkan dengan laptop berbasis Windows atau MacOS.
Karenanya berikut ini kekurangan laptop Chromebook dibandingkan laptop berbasis Windows atau MacOS.
Ketergantungan pada Internet
Chromebook dirancang untuk bekerja secara optimal dengan koneksi internet. Banyak aplikasinya berbasis cloud, sehingga tanpa jaringan yang stabil pengguna akan kesulitan mengakses fitur utama. Hal ini menjadi kendala di daerah dengan infrastruktur internet terbatas.
Kapasitas Penyimpanan Terbatas
Sebagian besar Chromebook hadir dengan penyimpanan internal kecil, berkisar antara 32 GB hingga 128 GB. Pengguna diarahkan menyimpan file di Google Drive atau cloud lain, yang bagi sebagian orang dianggap tidak praktis, terutama bila harus sering mengakses file berukuran besar.
Tidak Kompatibel dengan Banyak Software
Chromebook tidak bisa menjalankan aplikasi populer yang biasa dipakai di Windows, seperti Adobe Photoshop versi penuh, AutoCAD, atau game dengan spesifikasi tinggi. Meskipun tersedia alternatif berbasis web atau aplikasi Android, fitur-fiturnya sering kali terbatas.
Keterbatasan Performa
Dengan spesifikasi perangkat keras sederhana, Chromebook tidak dirancang untuk pekerjaan berat. Editing video profesional, desain grafis kompleks, atau gaming kelas tinggi bukanlah hal yang bisa diandalkan dari Chromebook. Laptop ini lebih cocok untuk browsing, mengetik, atau belajar daring.
Ekosistem Tertutup pada Google
Chromebook terikat erat dengan ekosistem Google. Meski pengguna bisa mengakses layanan lain, hampir semua fitur utama diarahkan melalui akun Google. Bagi sebagian orang, hal ini menimbulkan kekhawatiran soal privasi dan fleksibilitas penggunaan.
Dukungan Perangkat Keras Terbatas
Tidak semua Chromebook mendukung port dan konektivitas lengkap. Beberapa tipe hanya menyediakan USB-C atau USB-A terbatas, sehingga pengguna harus membeli adaptor tambahan jika ingin menghubungkan perangkat eksternal tertentu.