JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran strategis dalam mencetak generasi unggul yang siap menghadapi dunia kerja dan tantangan global.
Mendikdasmen juga menyampaikan bahwa Pemerintah menempatkan penguatan SMK sebagai prioritas salah satunya melalui program revitalisasi terhadap 13.800 satuan pendidikan, termasuk perbaikan sarana-prasarana pembelajaran.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Kampus 3 SMK Muhammadiyah Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (5/9). Kehadiran ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat peran SMK sebagai pilar penting pendidikan vokasi di Indonesia.
Selain itu, Menteri Mu’ti mengatakan pemerintah juga mendorong digitalisasi pendidikan dengan menyediakan perangkat Interactive Flat Panel (papan interaktif) yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi lebih interaktif.
“Digitalisasi tidak boleh berhenti pada penyediaan perangkat, tetapi harus dibarengi dengan peningkatan kompetensi guru agar mampu memanfaatkan teknologi secara optimal,” ujar Menteri Mu’ti di di Magelang (5/9).
Menteri Mu`ti menegaskan bahwa penguatan SMK tidak bisa dilepaskan dari peran guru. Untuk itu, Kemendikdasmen mengupayakan pelatihan intensif agar guru menguasai keterampilan baru, khususnya di bidang literasi digital, kecerdasan artifisial (AI), koding, dan STEM (Sains, Technology, Engineering, and Mathematics).
“Kami ingin guru SMK tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing siswa agar kreatif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan zaman,” ujar dia.
Ia juga menyoroti pentingnya hubungan erat antara SMK dan dunia usaha serta dunia industri (DUDI). “Kami mendorong konsep link and match antara SMK dengan DUDI. Dengan begitu, lulusan SMK benar-benar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan lapangan kerja, sekaligus membuka peluang untuk menjadi wirausahawan yang menciptakan lapangan kerja baru,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu’ti juga menyampaikan apresiasi kepada Muhammadiyah atas kontribusinya dalam dunia pendidikan. Dengan Kehadiran Kampus 3 SMK Muhammadiyah Salaman di kecamatan tempuran, Magelang yang difokuskan pada Program Keahlian Layanan Kesehatan, dapat menjadi bukti nyata sinergi masyarakat dengan pemerintah dalam penguatan pendidikan vokasi.
“SMK Muhammadiyah Salaman juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan dukungan pemerintah. Kami percaya, kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat akan memperkuat pendidikan vokasi di Indonesia,” tegas Mu’ti.
Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah Salaman, Nurul Laili, menyampaikan rasa syukur sekaligus optimismenya atas pembangunan kampus baru untuk Program Keahlian Layanan Kesehatan diatas tanah waqaf.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak, khususnya keluarga besar Hj. Sukapti yang telah mewakafkan tanah untuk pendidikan. Pembangunan Kampus 3 tersebut adalah momentum penting bagi kami untuk memperluas akses dan meningkatkan mutu layanan pendidikan,” ujarnya.
Nurul menambahkan bahwa pihak sekolah berkomitmen memperkuat jurusan-jurusan unggulan, terutama yang memiliki relevansi tinggi dengan dunia kerja. “Kami ingin siswa tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga karakter yang kuat. Harapan kami, lulusan SMK Muhammadiyah Salaman mampu menjadi generasi yang beriman, berilmu, dan berdaya saing tinggi, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global,” tegas Nurul Laili.
Pembangunan kampus baru ini diharapkan semakin memperkokoh posisi SMK Muhammadiyah Salaman sebagai salah satu sekolah kejuruan unggulan di Jawa Tengah yang mampu berkontribusi pada pengembangan SDM Indonesia.