JAKARTA - Kopi sudah menjadi teman setia banyak orang di berbagai belahan dunia. Namun, penelitian terbaru membuka kemungkinan manfaat lain dari minuman berkafein ini, yakni kaitannya dengan kesehatan otot, khususnya di bagian lengan dan kaki.
Riset yang dimuat dalam Frontiers in Nutrition meneliti apakah konsumsi kopi atau kafein berkorelasi dengan massa otot ekstremitas. Fokusnya: apakah orang yang lebih sering minum kopi memiliki proporsi otot yang lebih besar dibanding ukuran tubuhnya.
Otot lengan dan kaki penting untuk menjaga kemandirian, karena penurunan massa otot seiring usia dapat meningkatkan risiko jatuh serta menurunnya fungsi fisik. Dalam studi ini, para peneliti menggunakan rasio massa otot ekstremitas terhadap indeks massa tubuh (ASMBMI) sebagai ukuran.
Analisis data dilakukan terhadap 8.333 orang dewasa dari survei kesehatan nasional Amerika Serikat (NHANES) periode 2011–2018. Massa otot diukur dengan pemindaian DXA, sementara konsumsi kopi dihitung melalui wawancara diet dua kali 24 jam.
Hasilnya menarik: kelompok dengan konsumsi kopi tertinggi memiliki rasio ASMBMI sekitar 13 persen lebih besar dibanding yang tidak minum sama sekali. Tren serupa juga terlihat pada asupan kafein total, sedangkan kopi tanpa kafein tidak menunjukkan hubungan berarti.
Namun, pola ini tidak berlaku bagi partisipan dengan obesitas (BMI ≥ 30). Diduga, peradangan kronis ringan yang umum terjadi pada obesitas mengurangi potensi manfaat kafein terhadap otot.
Meski menjanjikan, peneliti menekankan bahwa studi ini bersifat observasional. Artinya, tidak bisa dipastikan bahwa kopi langsung meningkatkan massa otot. Faktor lain seperti aktivitas fisik dan pola makan tetap berperan besar.
Kopi sendiri diketahui mengandung kafein yang memengaruhi metabolisme energi serta polifenol dengan sifat antioksidan dan antiinflamasi, yang berpotensi mendukung kesehatan otot.
Bagi pencinta kopi, temuan ini bisa menjadi dorongan tambahan untuk menikmati secangkir dengan bijak. Namun, menjaga otot tetap kuat tidak cukup hanya dengan ngopi—latihan kekuatan, pola makan bergizi, serta tidur berkualitas tetap menjadi kunci utama.
Sumber: Earth