JAKARTA – Demonstrasi telah menjadi fenomena global yang mencerminkan kegelisahan publik terhadap isu politik, sosial, dan ekonomi.
Dalam sepuluh tahun terakhir, beberapa negara tercatat mengalami gelombang aksi protes paling sering dan berdampak signifikan.
Laporan dari lembaga pemantau dan riset internasional membantu mengungkap negara-negara dengan frekuensi demonstrasi tertinggi.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini lima negara paling sering melakukan aksi demo dalam satu dekade terakhir:
1. India
India merupakan salah satu negara yang paling sering diguncang demonstrasi besar. Baik untuk tuntutan reformasi pertanian, pelawan pemerintahan, hingga isu kebebasan sipil, jumlah dan skala protes dalam satu dekade terakhir mencapai ratusan ribu orang dalam berbagai kota besar.
Meski demikian, data spesifik jumlah aksi protes belum tersedia, namun tren global menunjukkan India sebagai hotspot sosial massal.
2. Amerika Serikat
Di AS, ribuan aksi demonstrasi telah terjadi. Menurut data, lebih dari 2.100 aksi diikuti oleh sekitar 5 juta orang hanya dalam satu hari Juni 2025, banyak di antaranya menanggapi ketegangan politik dan kebijakan kontroversial pemerintah.
3. Prancis
Prancis tak asing dengan aksi massa besar—dari protes `Yellow Vests` hingga demonstrasi guru dan mahasiswa.
Riset global memperlihatkan peningkatan tajam dalam jumlah protes sejak awal dekade, terutama terkait ketimpangan sosial dan reforma ekonomi.
4. Hong Kong (Tiongkok)
Hong Kong terkenal karena intensitas demonstrasi sejak awal 2010-an, mulai dari protes omnibus hingga 2019 yang melibatkan jutaan orang dan berujung pada reformasi politik. Bahkan pada tahun 2016 tercatat puluhan ribu protesasi publik besar dalam satu tahun.
5. Serbia (dan Balkan)
Serbia dan negara-negara Balkan lainnya mencatat peningkatan dramatis aksi jalanan dalam 2024–2025. Di Serbia saja, sejak November 2024 telah terjadi lebih dari 660 demonstrasi besar, dengan puncaknya diikuti hingga 100.000 warga di Beograd.