JAKARTA - Real Madrid baru-baru ini dihadapkan pada jadwal tandang yang sangat menantang di ajang Liga Champions, yakni bertandang ke markas Kairat Almati di Kazakhstan.
Perjalanan ini bukan hanya jauh, melainkan juga menembus batas benua, dengan jarak lebih dari 8.000 kilometer yang secara geografis sudah masuk wilayah Asia. Bayangkan, penerbangan langsung saja membutuhkan waktu 12 jam, sementara jika ditempuh dengan mobil, bisa memakan waktu hingga 89 jam!
Di tengah persiapan untuk perjalanan yang melelahkan ini, muncul sebuah ironi menarik, beruntung bagi Real Madrid, tidak ada pemain di skuad mereka yang memiliki fobia naik pesawat seperti legenda sepak bola, Dennis Bergkamp.
Bergkamp, yang dijuluki `Non-Flying Dutchman` karena ketakutannya yang ekstrem terhadap penerbangan, memiliki kisah traumatis di balik fobianya. Ketakutannya mulai muncul setelah sebuah pengalaman mengerikan pada tahun 1994, saat ia akan mengikuti Piala Dunia di Amerika Serikat.
Kala itu, mesin pesawat yang ditumpanginya sempat mati di tengah penerbangan, dan situasi diperparah oleh rumor adanya bom di pesawat yang sama.
Sejak insiden itu, Bergkamp tidak lagi mau naik pesawat. Ia lebih memilih menggunakan mobil atau kereta api untuk perjalanan jauh, dan bahkan sempat menolak untuk bermain di pertandingan tandang Eropa yang membutuhkan penerbangan panjang.
Kini, dengan Real Madrid harus menempuh perjalanan ribuan kilometer ke Kazakhstan, keberadaan pemain seperti Bergkamp tentu akan menjadi kendala besar.
Para pemain Real Madrid sendiri dikabarkan memiliki reaksi tersendiri saat dipastikan harus terbang jauh ke markas Almati. Untungnya, skuad Los Blancos bisa dikatakan `bebas fobia` pesawat, memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan logistik ini demi meraih kemenangan di Liga Champions.