JAKARTA - Setiap orang di dunia pasti menginginkan wajah yang cerah, bercahaya, dan menyenangkan dipandang.

Dalam ajaran Islam, kecantikan dan ketampanan tidak hanya bersumber dari perawatan lahiriah, tetapi juga dari ketenangan hati dan cahaya iman yang terpancar dari dalam diri.

Salah satu amalan yang banyak diamalkan umat Islam adalah membaca doa agar wajah bercahaya dan menarik dipandang.

Salah satu doa yang dianjurkan berbunyi:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُوْرًا، وَفِي بَصَرِي نُوْرًا، وَفِي سَمْعِي نُوْرًا، وَعَنْ يَمِينِي نُوْرًا، وَعَنْ شِمَالِي نُوْرًا، وَمِنْ فَوْقِي نُوْرًا، وَمِنْ تَحْتِي نُوْرًا، وَاجْعَلْ لِي نُوْرًا

Allâhummaj‘al fî qalbî nûran, wa fî basharî nûran, wa fî sam‘î nûran, wa ‘an yamînî nûran, wa ‘an syimâlî nûran, wa min fawqî nûran, wa min tahtî nûran, waj‘al lî nûran.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah dalam hatiku cahaya, dalam penglihatanku cahaya, dalam pendengaranku cahaya, di kananku cahaya, di kiriku cahaya, di atasku cahaya, di bawahku cahaya, dan jadikanlah untukku cahaya.”

Doa ini diambil dari hadis Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan agar seorang muslim senantiasa memohon cahaya Allah dalam hidupnya.

Para ulama menafsirkan bahwa “cahaya” di sini bukan sekadar wajah yang tampak berseri, tetapi juga akhlak mulia, tutur kata yang lembut, serta sikap rendah hati yang membuat seseorang disenangi banyak orang.

Fenomena membagikan doa agar wajah bercahaya juga ramai di media sosial. Selain sebagai pengingat diri, doa ini sekaligus menjadi motivasi untuk memperindah akhlak, memperbanyak wudhu, menjaga hati dari iri dengki, dan memperbanyak dzikir. Sebab, wajah yang menarik dipandang bukan hanya karena paras fisik, melainkan karena ketulusan iman yang terpancar dari dalam diri.