Kemenag Batam Gandeng PJMI Tingkatkan Literasi dan Daya Kritis Siswa Madrasah

Aliyudin Sofyan | Kamis, 28/08/2025 01:07 WIB
Kemenag Batam Gandeng PJMI Tingkatkan Literasi dan Daya Kritis Siswa Madrasah Ketua Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) Kepulauan Riau (Kepri) Ifanko Putra (kanan) dan Kepala Kantor Kemenag Batam, H. Budi Dermawan, S.Ag, M.Sy., (baju batik) saat bersilaturahmi di Kantor Kemenag Batam, Kepri, Rabu (27/8/2025). Foto: pjmi kepri/katakini

BATAM – Pelajar madrasah di Batam bakal mendapat kesempatan emas untuk mengasah keterampilan jurnalistik sekaligus kemampuan literasi digital. Hal ini terwujud melalui nota kesepahaman (MoU) antara Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam dengan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) Kepulauan Riau.

Kepala Kantor Kemenag Batam, H. Budi Dermawan, S.Ag, M.Sy., saat menerima silaturahmi Ketua PJMI Kepri Ifanko Putra, dan bendahara Kamal Asni, menegaskan, program ini bertujuan untuk memperkuat literasi dan daya kritis siswa madrasah di era banjir informasi seperti sekarang.

“Dalam rangka meningkatkan kualitas soft skill siswa, kami akan memperkuat literasi. Diantaranya melalui program ini, diadakan pelatihan jurnalistik bagi pelajar dan organisasi siswa madrasah," kata Budi, Rabu (27/8/2025).

Pria yang ramah dan bersahabat dengan berbagai kalangan itu menyebut, pelajar MAN hingga MTS akan belajar bagaimana menulis sesuai kaidah yang benar, bagaimana merespons informasi, memverifikasi kebenaran berita, serta menyaringnya dengan bijak.

"Kalau ada anak yang punya jiwa penulis atau hobi mengekspresikan bakatnya, ini wadah yang tepat,” tambah Budi.

Ia menambahkan, pelatihan jurnalistik selain membuka wawasan, juga akan membentuk generasi yang mampu menelusuri informasi secara kritis dan menjadi melek media.

“Anak-anak perlu dilatih sejak dini. Kalau sudah terbiasa, mereka akan tumbuh sebagai generasi yang tangguh dalam menghadapi derasnya arus informasi,” tegasnya, sambil mencontohkan berbagai dampak negatif media sosial saat ini bagi remaja, jika tidak diarahkan dengan benar.

Sementara itu, Ketua PJMI Kepri, Ifanko Putra, mengapresiasi semangat Kepala Kemenag Batam, dalam mendorong pendidikan literasi pelajar. Ifan, yang juga penulis sejumlah buku fiksi dan nonfiksi tersebut mengakui tingkat literasi pelajar saat ini tergolong rendah, sehingga perlu berbagai upaya untuk memantiknya.

“PJMI dari pusat hingga daerah memiliki program pendidikan jurnalistik baik dengan kampus maupun sekolah, kebetulan Kemenag adalah mitra strategis. Nantinya pelajar akan mendapatkan pelatihan intensif. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan sertifikat yang bisa menjadi penunjang saat mencari pekerjaan maupun melanjutkan studi,” ungkap Ifanko.

Kerjasama ini turut mendapatkan apresiasi dari PJMI Pusat. Ketum PJMI, Ismail Lutan mengatakan, kerjasama antara PJMI Kepri dengan Kemenag Kota Batam sangat bagus sebagai wujud transfer pengetahuan di bidang kewartawanan. Pelajar, baik di tingkat MTs maupun MA -  sudah harus memiliki pengetahuan umum tentang dunia jurnalistik sehingga mampu membedakan mana informasi yang benar dan informasi yang salah (hoaks).

"Pengetahuan jurnalistik ini penting dimiliki pelajar, baik yang nantinya ingin menjadi wartawan, maupun yang bekerja di bidang lain. Karena keterampilan menulis ini dibutuhkan disemua bidang," kata wartawan senior yang juga sastrawan ini.

Di tingkat Pusat, terang Ismail Lutan, PJMI juga telah melakukan berbagai pelatihan bagi pelajar maupaun mahasiwa dengan menyelenggarakan workshop, seminar dan pelatihan di berbagai kampus.  Salah satu program unggulan PJMI adalah “Sejuta Masjid Sejuta Jurnalis” yakni pelatihan bagi komunitas masjid agar memahami dunia jurnalis dan memperbarui cara berdakwah. Sehingga dakwah tidak hanya dalam bentuk tatap muka (ceramah) tetapi juga dalam bentuk yang lebih luas. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2023 dengan bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat.

PJMI adalah wadah berkumpulnya jurnalis muslim, didirikan oleh para wartawan senior dari berbagai media nasional. Anggotanya sendiri terdiri dari berbagai latar organisasi wartawan, seperti PWI, AJI, IJTI, dan lainnya.