JAKARTA - Tindak korupsi masih menjadi persoalan yang dihadapi oleh banyak negara di dunia. Laporan Corruption Perceptions Index (CPI) 2024 yang dirilis Transparency International menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga negara di dunia masih bergulat dengan tingkat korupsi yang serius.
Skor rata-rata global pun mandek di angka 43 dari skala 0 (sangat korup) hingga 100 (bersih), menandakan minimnya kemajuan dalam upaya pemberantasan praktik korupsi di level internasional.
Di antara 180 negara yang dinilai, terdapat lima negara yang menempati posisi paling bawah dengan skor sangat rendah.
Negara-negara tersebut adalah South Sudan, Somalia, Venezuela, Syria, dan Libya. Mereka dinilai gagal menekan praktik penyalahgunaan kekuasaan, lemahnya tata kelola pemerintahan, hingga minimnya akuntabilitas publik.
1. Sudan Selatan (Skor CPI: 8)
South Sudan menduduki peringkat paling korup di dunia dengan skor CPI hanya 8. Negara termuda di Afrika ini masih dilanda konflik internal, ketidakstabilan politik, dan kelemahan lembaga hukum.
Transparansi penggunaan anggaran publik nyaris tidak ada, sehingga penyalahgunaan wewenang marak terjadi.
2. Somalia (Skor CPI: 9)
Somalia berada satu tingkat di atas South Sudan dengan skor 9. Kondisi keamanan yang rapuh akibat perang saudara dan dominasi kelompok bersenjata membuat pemerintahan sulit berjalan efektif.
Korupsi di sektor publik sangat masif, mulai dari pungutan liar hingga penyalahgunaan dana bantuan internasional.
3. Venezuela (Skor CPI: 10)
Di Amerika Selatan, Venezuela menempati peringkat ketiga paling korup dengan skor 10. Krisis ekonomi yang berkepanjangan ditambah kebijakan politik yang otoriter membuat negara ini rawan praktik korupsi. Banyak laporan menyebut pejabat tinggi terlibat dalam penggelapan dana negara serta penyalahgunaan sumber daya minyak.
4. Syria (Skor CPI: 12)
Konflik bersenjata yang telah berlangsung lebih dari satu dekade membuat Syria terjebak dalam lingkaran korupsi dan kekerasan. Dengan skor 12, negara ini dinilai gagal membangun mekanisme pengawasan yang efektif. Penyaluran bantuan kemanusiaan pun sering dilaporkan bocor akibat ulah oknum aparat.
5. Libya (Skor CPI: 13)
Libya melengkapi daftar lima negara paling korup di dunia dengan skor 13. Krisis politik pasca tumbangnya rezim Muammar Gaddafi membuat negara ini terpecah dan lemah dalam tata kelola pemerintahan. Perebutan sumber daya minyak menjadi salah satu sumber korupsi yang sulit diberantas.
Sementara Indonesia, pada tahun 2024, skor CPI Indonesia ialah 37, naik tiga poin dari tahun sebelumnya. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara terkorup peringkat ke-99.
Meskipun ada peningkatan skor, Transparency International menilai kenaikannya ini belum signifikan. Sejak tahun 2015, skor CPI Indonesia hanya naik satu poin, dari 36 menjadi 37 pada tahun 2024.