JAKARTA -  Cara seseorang berdiri ternyata bukan sekadar kebiasaan, melainkan bisa mencerminkan kepribadian. Penelitian terbaru dari McGill University menemukan bahwa postur alami yang terbentuk tanpa disadari dapat menunjukkan sikap individu terhadap kekuasaan, hierarki sosial, hingga kecenderungan manipulatif.

Riset yang dipimpin Soren Wanio-Theberge dan Jorge Armony ini melibatkan lebih dari 600 partisipan muda melalui lima eksperimen. Empat studi menggunakan foto postur sehari-hari, sementara satu lainnya dilakukan di laboratorium dengan pengukuran fisiologis.

Hasilnya, mereka yang berdiri tegak dan terbuka cenderung percaya pada dominasi sosial, bersifat kompetitif, bahkan memiliki kecenderungan manipulatif. Sebaliknya, orang dengan postur lebih fleksibel, kadang terbuka, kadang netral, cenderung lebih adaptif dan tidak terlalu percaya pada sistem hierarki.

Peneliti menekankan, temuan ini berbeda dengan konsep "power pose" yang sempat populer. Berdiri tegak sejenak tidak otomatis mengubah pola pikir, melainkan postur alami yang konsistenlah yang mencerminkan karakter seseorang.

Postur juga terbukti stabil setidaknya selama satu bulan, sehingga dianggap sebagai bagian dari kepribadian, bukan sekadar ekspresi emosional sesaat. Menariknya, cara berdiri dapat memengaruhi interaksi sosial: postur tegak bisa memunculkan rasa percaya diri atau bahkan kesan intimidatif.

Meski begitu, para peneliti mengingatkan agar tidak menilai seseorang hanya dari postur tubuhnya. Faktor budaya, kondisi fisik, hingga lingkungan juga turut memengaruhi. Oleh karena itu, postur sebaiknya dibaca bersama sinyal nonverbal lain seperti ekspresi wajah dan intonasi suara.

Sumber: Earth