Dilarang Menyiakan-nyiakan Waktu, Ini Penjelasannya dalam Islam

Paramitha | Rabu, 20/08/2025 23:05 WIB
Dilarang Menyiakan-nyiakan Waktu, Ini Penjelasannya dalam Islam Ilustrasi waktu (FOTO: ISTOCKPHOTO)

JAKARTA - Waktu merupakan nikmat berharga dan tak terhingga yang diberikan Tuhan kepada manusia. Di dalam Islam, Al-Qur’an juga hadits-hadits Nabi memberikan penegasan mengenai pentingnya memanfaatkan waktu.

Ayat yang berkaitan dengan waktu, salah satunya adalah Q.S Al-Ashr, Allah berfirman :

وَالْعَصْرِۙ1 اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ 2 اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِࣖ 3

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (Q.S Al-Ashr : 1-3)

Manusia merugi yang disebut dalam ayat tersebut merupakan orang-orang yang senantiasa menyia-nyiakan waktunya. Padahal, saking berharganya waktu, Allah bersumpah dalam surah-surah lain dengan waktu fajar, malam, dan dhuha.

Seorang ulama, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan mengapa menyia-nyiakan waktu dapat berbahaya dari kematian, dalam kitab Al-Fawaid halaman 44, beliau berkata :

إضاعةُ الوقت أشدُّ من الموت ؛ لأنَّ إضاعة الوقت تقطعك عن الله والدار الآخرة، والموتُ يقطعك عن الدنيا وأهلها

“Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskan dirimu dari dunia dan penduduknya”

Selain itu, ulama lain mengatakan bahwa manusia hanyalah sekumpulan hari. Setiap kali satu hari hilang, maka akan hilang pula sebagian dari dirinya.

Dengan demikian, Rasulullah dalam haditsnya pernah mengingatkan :

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

"Jagalah lima perkara sebelum (datang) lima perkara (lainnya). Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu." (HR Nasai dan Baihaqi).

Di akhirat kelak, manusia akan ditanya serta dimintai pertanggungjawaban tentang umur juga masa muda, bagaimana kita menghabiskan dan mempergunakan waktu yang telah diberikan Tuhan tersebut.

Bunga Adinda berkontribusi dalam penulisan artikel ini.