JAKARTA - Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (DWP Kemenko PM) menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk memberikan pelatihan hidroponik bagi siswa dan guru di SLB B/C Harapan Ibu, Kemayoran, Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Pembina DWP Kemenko PM, Rustini Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan dan memberikan keterampilan praktis kepada peserta didik berkebutuhan khusus dalam bidang pertanian urban.
Pelatihan hidroponik dipilih karena dinilai relevan dengan tantangan dan peluang zaman. Selain menjadi solusi pertanian urban yang efisien, hidroponik juga dinilai sebagai keterampilan praktis yang bisa dimulai dari rumah, bahkan oleh individu dengan keterbatasan fisik sekalipun.
"Hidroponik adalah teknologi sederhana yang membuka peluang luar biasa. Siapa saja bisa melakukannya, termasuk teman-teman disabilitas. Ini bukan hanya soal bertanam, tapi tentang membuka jalan menuju kemandirian ekonomi dan keberdayaan diri," kata Rustini.
Dia juga menuturkan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
"Delapan puluh tahun lalu, Indonesia merdeka dari penjajahan. Tapi hari ini, kita juga harus merdeka untuk bermimpi, untuk berkarya, dan untuk saling memberdayakan satu sama lain," ujar Rustini.
Ia juga menekankan pentingnya momentum HUT RI ke-80 sebagai refleksi dan pengingat bahwa kemerdekaan bukan sekadar bebas dari penjajahan fisik, melainkan juga kebebasan untuk membangun masa depan yang lebih adil dan inklusif.
Ia menegaskan bahwa setiap anak bangsa berhak untuk belajar, tumbuh, dan menjadi mandiri. Disabilitas bukan halangan untuk berdaya, melainkan tantangan yang bisa ditaklukkan dengan semangat dan kesempatan.
Selanjutnya Rustini mengajak semua pihak untuk menjadikan pelatihan ini sebagai awal dari gerakan pemberdayaan yang lebih luas.
"Kita semua merdeka untuk bermimpi dan mewujudkan potensi terbaik dalam diri kita. Indonesia akan semakin kuat bila semua warganya diberdayakan, tanpa terkecuali. Mari terus menyalakan semangat kemerdekaan melalui aksi nyata, bukan sekadar seremonial," kata dia.