KYIV - Sebuah serangan pesawat nirawak Ukraina pada Selasa malam memutus aliran listrik di beberapa wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, yang berada di bawah kendali Rusia, kata gubernur yang ditunjuk Moskow.
Pasukan Rusia menguasai lebih dari separuh wilayah Zaporizhzhia di tenggara Ukraina. Namun, Kyiv tetap mengendalikan pusat administrasi utama wilayah tersebut dan serangannya secara berkala memutus aliran listrik di wilayah-wilayah yang dikuasai Rusia.
Pada tahun 2022, Rusia mencaplok wilayah Zaporizhzhia, bersama dengan wilayah tetangganya Kherson serta Donetsk dan Luhansk di timur Ukraina, sekitar tujuh bulan setelah menginvasi wilayah tetangganya yang lebih kecil.
"Penyebab pemadaman listrik di wilayah Zaporizhzhia adalah serangan pesawat nirawak teroris musuh lainnya terhadap peralatan bertegangan tinggi," tulis Gubernur terpilih Moskow, Yevgeny Balitsky, di aplikasi perpesanan Telegram.
Balitsky mengatakan kru perbaikan sedang memulihkan listrik dan mengalihkan area terdampak ke jalur cadangan. Ia mengatakan pekerjaan menjadi lebih sulit "oleh bahaya serangan berulang dan oleh kegelapan".
Penembakan dan serangan pesawat nirawak Ukraina memutus aliran listrik pada bulan Juni selama lebih dari 24 jam bagi setidaknya 700.000 penduduk di seluruh wilayah tersebut. Serangan itu tampaknya menjadi yang terbesar dari jenisnya di wilayah yang dikuasai Rusia sejak perang dimulai.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia, yang terbesar di Eropa dengan enam reaktor, beroperasi seperti biasa, tidak terpengaruh oleh pemadaman listrik, kata direktur komunikasi pembangkit tersebut, Yevgenia Yashina, kepada kantor berita Rusia, RIA.
Pembangkit listrik tersebut tidak menghasilkan listrik, tetapi membutuhkan daya untuk sistem pendinginan dan pemantauan demi menjaga keamanan. Ukraina dan Rusia kerap saling tuduh melancarkan serangan terhadap pembangkit listrik tersebut, yang direbut oleh pasukan Rusia pada minggu-minggu pertama invasi Februari 2022.
Di wilayah Kherson yang berada di bawah kendali Ukraina, Gubernur Vyacheslav Prokudin mengatakan dalam sebuah unggahan Telegram bahwa penembakan Rusia menewaskan seorang penduduk sebuah kota kecil di utara ibu kota regional tersebut.
Gubernur wilayah Dnipropetrovsk Ukraina di utara, Serhiy Lysak, juga mengatakan di Telegram bahwa penembakan Rusia menewaskan seorang penduduk Nikopol, yang sering menjadi sasaran serangan Moskow di tepi utara Sungai Dnipro.