Benarkah Ada Pahala dan Keutamaan Tersendiri Menikahi Janda?

Vaza Diva | Rabu, 20/08/2025 16:45 WIB
Benarkah Ada Pahala dan Keutamaan Tersendiri Menikahi Janda? Ilustrasi - menikah (Foto: Unsplash/Jeremy Wong Weddings)

JAKARTA - Dalam kehidupan pernikahan, menikahi janda sering sekali menimbulkan berbagai pandangan, ada yang memandang sebelah mata, namun ada pula yang menganggapnya sebagai amal mulia.

Dalam Islam, pernikahan bukan hanya sekedar ikatan cinta, tetapi juga ibadah. Bahkan menikahi janda disebut memiliki pahala dan keutamaan tersendiri.

Rasulullah SAW menjadi teladan utama dalam hal ini. Sebagian besar istri beliau adalah janda, kecuali Aisyah RA. Di antaranya adalah Khadijah binti Khuwailid, Saudah binti Zam’ah, Hafshah binti Umar, Ummu Salamah, hingga Zainab binti Jahsy.

Hal ini menunjukkan bahwa menikahi janda bukanlah sesuatu yang rendah, justru memiliki nilai ibadah yang tinggi.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa menikahi seorang wanita karena menjaga pandangan, menjaga kemaluannya, atau menyambung silaturahmi, maka Allah akan memberinya berkah." (HR. Thabrani).

Ulama menafsirkan, termasuk menikahi janda yang membutuhkan perlindungan dan nafkah, maka itu bernilai ibadah besar. Apalagi jika janda tersebut memiliki anak yatim, menikahinya berarti juga menanggung dan merawat anak-anaknya. Rasulullah SAW bersabda:

"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini." (HR. Bukhari), sambil mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan.

Artinya, menikahi janda yang memiliki anak yatim bisa mendatangkan kedudukan mulia di sisi Allah.

Sayangnya, di masyarakat masih ada anggapan bahwa menikahi janda kurang membanggakan dibandingkan menikahi gadis. Padahal, dari sudut pandang Islam, ukuran kemuliaan bukan pada status pernikahan sebelumnya, melainkan pada ketakwaan dan akhlak seseorang.