JAKARTA - Kisah penuh inspiratif datang dari ajang Piala Dunia 2002, ketika tim nasional Brasil berhasil menjawab keraguan dengan prestasi terbesar, yakni menjadi juara dunia. Menariknya, motivasi itu justru muncul dari kritik pedas sang legenda sepak bola, Pele.
Menjelang turnamen, Pele menyebut skuad Brasil kala itu sebagai yang terlemah dalam sejarah mereka. Ia bahkan memprediksi Selecao hanya akan bertahan sampai babak 16 besar, sambil menjagokan Argentina dan Prancis sebagai calon kuat peraih trofi. Namun, kenyataan berkata lain, kedua tim favorit Pele justru tersingkir lebih cepat di fase grup.
Di balik perjalanan Brasil menuju final, nama Ronaldo mencuat sebagai pahlawan. Penampilannya yang brilian berhasil melampaui semua keraguan dan membawa tim melaju hingga laga puncak.
Dikutip dari beberapa sumber, pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari pada saat itu pun tak melewatkan kesempatan untuk menjadikan kritik Pele sebagai bahan bakar motivasi.
“Pele selalu salah. Dia tidak pernah datang mendukung, hanya mengkritik. Hari ini kita buktikan dia keliru!” kata Scolari.
Hasilnya, Brasil menutup turnamen dengan kemenangan manis. Ronaldo mencetak dua gol di partai final yang memastikan Selecao mengangkat trofi Piala Dunia untuk kelima kalinya. Ironisnya, trofi tersebut diserahkan langsung oleh Pele kepada skuad yang sebelumnya ia remehkan.
Scolari kemudian melontarkan kalimat legendaris yang masih dikenang hingga kini:
“Kalau ingin juara, dengarkan apa kata Pele, lalu lakukan kebalikannya.”