JAKARTA - Pakistan telah memulihkan 70 persen layanan listrik dan membuka kembali jalan-jalan yang rusak di utara dan barat laut setelah banjir bandang menewaskan lebih dari 300 orang, kata para pejabat.
Menteri Informasi Attaullah Tarar mengatakan pada hari Selasa (19/8/2025) bahwa para insinyur sedang bekerja untuk memulihkan sepenuhnya sistem kelistrikan yang rusak akibat banjir minggu lalu.
Hujan muson memicu banjir yang telah menewaskan lebih dari 700 orang di seluruh negeri sejak 26 Juni, Otoritas Manajemen Bencana Nasional melaporkan, sementara Tarar mengatakan lebih dari 25.000 orang telah dievakuasi.
Menteri Penerangan mengatakan sebagian besar jalan telah dibersihkan, sehingga memudahkan pasokan makanan dan kebutuhan pokok lainnya ke daerah-daerah yang terkena banjir.
Juru bicara Angkatan Darat Ahmed Sharif mengatakan para dokter militer sedang merawat para korban selamat dan para teknisi sedang memperbaiki infrastruktur yang rusak.
Tentara juga telah mengirimkan makanan dan pasokan ke desa-desa terpencil yang terisolasi akibat banjir dan tanah longsor menggunakan helikopter.
Hujan muson terus mengguyur negara itu pada hari Selasa, termasuk di kota pelabuhan Karachi di selatan, membanjiri jalan-jalan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, kata para pejabat. Meskipun pemerintah menyatakan siap siaga, orang-orang terlihat mengarungi air setinggi dada di banyak jalan.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif memerintahkan pihak berwenang untuk mempercepat upaya pemulihan di Buner, sebuah distrik di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, tempat hujan deras dan hujan deras pada hari Jumat menewaskan sedikitnya 280 orang, kata Tarar. Banjir ini merupakan salah satu yang terburuk sejak hujan mulai turun.
Dua puluh mayat ditemukan pada hari Selasa (19/8/2025) di sana, kata komisaris distrik setempat.
Tim penyelamat masih mencari sekitar 150 orang hilang, kata pejabat penyelamat Mohammad Suhail.
Warga desa yang marah mengatakan tidak ada peringatan yang disiarkan dari pengeras suara masjid, seperti yang sering terjadi, dan bantuan pemerintah berjalan lambat. Pemerintah mengatakan banjir bandang terjadi sebelum warga sempat mendapat informasi.
Sharif memimpin pertemuan tingkat tinggi pada hari Senin untuk meninjau upaya bantuan di daerah yang dilanda banjir.
Setiap tahun, banyak kota di Pakistan berjuang mengatasi banjir musim hujan tahunan, yang menuai kritik atas perencanaan yang buruk. Musim hujan berlangsung dari Juli hingga September.
Pihak berwenang telah memperingatkan kemungkinan terulangnya banjir dahsyat Pakistan tahun 2022, yang menewaskan lebih dari 1.700 orang dan diduga disebabkan oleh perubahan iklim. (*)