Tekanan Menentang Israel Disebut Gal Gadot Jadi Penyebab Film Snow White Gagal

Tri Umardini | Senin, 18/08/2025 19:35 WIB
Tekanan Menentang Israel Disebut Gal Gadot Jadi Penyebab Film Snow White Gagal Snow White yang dibintangi Rachel Zegler dan Gal Gadot. (FOTO: DISNEY)

JAKARTA - Gal Gadot mengungkapkan bahwa ia yakin "tekanan" yang diberikan kepada para selebritas untuk menentang Israel berperan dalam film Disney-nya, "Snow White," yang gagal di box office.

"Saya yakin film ini akan sukses besar. Dan kemudian itu terjadi," katanya, merujuk pada serangan 7 Oktober 2025, dalam cuplikan wawancaranya di TV Israel.

Video yang mulai beredar di media sosial pada Jumat (15/8/2025) menunjukkan Gal Gadot berbicara di hadapan sekelompok anak muda dan menjelaskan pendiriannya mengenai film kontroversial tersebut.

“Dan apa yang terjadi selanjutnya, seperti yang Anda ketahui, banyak terjadi di berbagai industri termasuk Hollywood, ada tekanan pada para selebriti untuk berbicara menentang Israel,” lanjutnya.

"Saya selalu bisa menjelaskan dan mencoba memberikan konteks tentang apa yang terjadi di sini, dan saya selalu melakukannya. Tapi, pada akhirnya, orang-orang membuat keputusannya sendiri."

"Saya kecewa filmnya terlalu terpengaruh dan tidak sukses di box office," tutupnya, sambil mengabaikannya dan menambahkan, "Begitulah adanya. Ada yang menang, ada yang kalah."

Seperti yang mungkin diingat banyak orang, dua bintang utama film ini juga terlibat dalam kontroversi besar sekitar waktu perilisan film Disney.

Orang dalam mencatat bahwa Gal Gadot (40) dan Rachel Zegler berselisih saat membuat film tersebut karena mereka "tidak memiliki kesamaan".

Sebuah sumber juga mengatakan kepada People bahwa “perbedaan usia yang besar” dan “pandangan politik yang sangat berbeda” hanya menambah ketegangan di lokasi syuting.

Rachel Zegler (24) telah menjadi pendukung Palestina yang vokal sepanjang perang Israel-Hamas.

Sementara itu, Gal Gadot, yang lahir di Israel dan bertugas di tentara Israel, telah menjadi pendukung yang bangga bagi negara asalnya di tengah perang yang sedang berlangsung.

Film anak-anak ini mengalami akhir pekan pembukaan yang sepi pada bulan Maret karena gagal mencapai targetnya sebesar $100 juta di box office, menurut Hollywood Reporter.

Penurunan yang lambat ini kemudian mendorong para eksekutif di Disney untuk menunda pembuatan ulang film live-action "Tangled". (*)