LONDON - Musim baru 2025-2026, Liga Inggris merilis sejumlah aturan baru. Setiap awal musim, 20 klub peserta liga mendapat pengarahan resmi mengenai perubahan regulasi tersebut agar tidak ada alasan terkejut di lapangan.

Salah satu aturan paling menonjol adalah pembatasan waktu kiper dalam memegang bola. Penjaga gawang kini hanya miliki delapan detik untuk melepaskan bola. Jika melebihi batas waktu, tim lawan akan langsung mendapat tendangan sudut.

Aturan ini diyakini akan sering berpengaruh pada menit-menit akhir laga ketika sebuah tim mencoba mengulur waktu.

Wasit juga diinstruksikan lebih ketat dalam mengawasi dorongan atau tarikan jersei, khususnya saat situasi bola mati. Jika sebelumnya kerap luput dari perhatian, kini pelanggaran tersebut bisa langsung berbuah hukuman.

Meski begitu, efektivitas aturan ini masih dipertanyakan karena sulitnya konsistensi dalam penerapan, bahkan dengan bantuan VAR.

Kebiasaan sejumlah pemain mengerubungi wasit kini kembali ditekan. Regulasi menegaskan hanya kapten yang diperbolehkan berbicara dengan wasit. Pemain lain yang melanggar akan langsung diganjar kartu kuning. Jika kapten adalah seorang kiper, ia boleh menunjuk satu rekan untuk mewakilinya berbicara dengan ofisial.

UEFA memperbarui aturan terkait penalti ganda setelah insiden yang melibatkan Julian Alvarez di Liga Champions. Jika seorang pemain tanpa sengaja menyentuh bola dua kali saat eksekusi penalti, maka percobaan akan diulang, bukan langsung dianggap gagal seperti sebelumnya.

Teknologi semi-otomatis offside mulai diterapkan untuk mempercepat keputusan VAR. Di stadion yang memiliki fasilitas, visualisasi posisi pemain juga akan ditampilkan di layar besar. Namun, bendera asisten wasit tetap akan diangkat setelah sebuah serangan selesai, bukan langsung.

Premier League juga akan mencoba penggunaan kamera di tubuh wasit (ref cam) pada dua bulan pertama musim ini. Rekaman tidak ditayangkan langsung, melainkan bergantung pada kebijakan penyiar. Selain itu, keputusan VAR kini akan diumumkan secara langsung kepada penonton stadion, meskipun tetap menuai pro-kontra.

Perubahan regulasi ini diharapkan membuat jalannya pertandingan lebih adil, sekaligus memberikan pengalaman baru bagi pemain maupun penonton. Namun, penerapannya akan sangat bergantung pada konsistensi dan keberanian para ofisial di lapangan.