• News

USAID Gagal Pantau Penggunaan Terminal Starlink Milik Elon Musk di Ukraina

Yati Maulana | Sabtu, 16/08/2025 14:05 WIB
USAID Gagal Pantau Penggunaan Terminal Starlink Milik Elon Musk di Ukraina Seorang prajurit Ukraina dari Brigade ke-47 mempersiapkan sistem internet satelit Starlink di posisinya di garis depan, dekat kota Avdiivka, di wilayah Donetsk, Ukraina, 20 Februari 2024. REUTERS

WASHINGTON - Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) tidak memantau penggunaan 5.175 terminal Starlink yang dikirim ke Ukraina. Hampir separuh unit operasional berakhir di wilayah yang sepenuhnya atau sebagian dikuasai oleh Moskow, menurut sebuah laporan oleh pengawas internal badan tersebut.

Inspektur Jenderal USAID menemukan bahwa badan tersebut gagal melacak terminal layanan internet satelit Elon Musk karena telah menerima risiko penyalahgunaan yang lebih tinggi akibat "lingkungan masa perang yang kompleks" dan kebutuhan mendesak Ukraina akan terminal tersebut.

"Akibatnya, USAID tidak tahu di mana terminal-terminal itu berada atau bagaimana penggunaannya," demikian bunyi laporan tertanggal 11 Agustus yang telah ditinjau oleh Reuters.

Menanggapi hal tersebut, USAID mengatakan bahwa tidak praktis untuk melacak terminal-terminal tersebut setelah diserahkan kepada Ukraina karena kondisi masa perang yang berbahaya dan "keadaan darurat yang belum pernah terjadi sebelumnya" yang ditimbulkan oleh serangan Rusia terhadap sistem komunikasi.

"Tujuan utamanya adalah memulihkan konektivitas yang menyelamatkan jiwa bagi layanan publik yang penting, seperti layanan kesehatan, tempat penampungan darurat kota, dan pemerintahan daerah," demikian bunyi surat USAID yang disertakan dalam laporan tersebut.
Temuan ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg.

Laporan tersebut tidak mengkaji penggunaan terminal-terminal tersebut oleh Ukraina untuk operasi militer, termasuk penerbangan pesawat nirawak, penargetan artileri, dan komunikasi.

Setelah invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022, USAID bermitra dengan perusahaan SpaceX milik Musk untuk menyediakan 5.175 terminal Starlink ke Ukraina guna mendukung layanan sipil penting dan konektivitas internet, menurut laporan tersebut.

USAID mengirimkan 1.508 terminal yang dibelinya dan 3.667 unit yang disumbangkan oleh SpaceX ke Kyiv, menurut laporan tersebut.

Ditemukan bahwa USAID tidak "sepenuhnya memitigasi" risiko penyalahgunaan terminal, dan bahwa lebih dari separuh unit "aktif" "berada di wilayah yang diduduki Rusia sepenuhnya atau sebagian."

Laporan tersebut tidak menjelaskan bagaimana terminal-terminal tersebut berakhir di wilayah tersebut, siapa yang memilikinya, atau untuk tujuan apa terminal-terminal tersebut digunakan.

Tahun lalu, Kyiv menuduh pasukan pendudukan Rusia telah menggunakan ribuan terminal Starlink yang diperoleh dari perusahaan swasta Rusia, tuduhan yang dibantah oleh Kremlin dan Musk.