Contoh Khutbah Jumat Tentang Kemerdekaan dan Manusia Merdeka

M. Habib Saifullah | Jum'at, 15/08/2025 03:01 WIB
Contoh Khutbah Jumat Tentang Kemerdekaan dan Manusia Merdeka Ilustrasi khutbah salat Jumat (Foto: dok. Katakini)

JAKARTA - Ibadah salat Jumat tetap pada 15 Agustus 2025 menjadi momen yang tepat untuk menyampaikan semangat kemerdekaan dan sangat erat kaitannya dengan nuansa Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia (RI).

Dengan pesan-pesan keagamaan dalam rangka menyambut hari kemerdekaan bisa menjadi pengingat dan renungan di momen peringatan hari kemerdekaan yang jatuh pada Minggu 17 Agustus 2025.

Karenanya, tema kemerdekaan penting disampaikan terlebih untuk memberikan tausiah islami kepada manusia merdeka di seluruh Tanah Air. Hal ini juga sekaligus menjadi ajang penigkatan iman dan takwa umat Islam.

Berikut ini tema khutbah Jumat di momen hari kemerdekaan Indonesia ke-80.

Khutbah pertama

الحمد لله الذي أنعم علينا بنعمة الإيمان والإسلام والحرية، نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد، وعلى آله وأصحابه أجمعين.

Jamaah Jumat rahimakumullah, bulan ini bangsa kita memperingati Hari Kemerdekaan, sebuah anugerah agung dari Allah SWT. Dahulu, para pejuang dan syuhada bangsa ini berkorban jiwa, raga, dan harta demi terbebasnya negeri kita dari penjajahan. Nikmat kemerdekaan ini wajib kita syukuri, sebagaimana firman Allah:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

(“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” — QS. Ibrahim: 7)

Namun, kemerdekaan yang sejati tidak hanya bebas dari penjajahan fisik. Manusia merdeka dalam pandangan Islam adalah orang yang bebas dari perbudakan hawa nafsu, kebodohan, dan kemaksiatan. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ

(“Bukanlah orang kuat itu yang menang bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” — HR. Bukhari dan Muslim)

Jamaah yang dimuliakan Allah, kemerdekaan hakiki adalah kebebasan hati dari ketergantungan selain kepada Allah. Seorang mukmin yang merdeka hanya bergantung kepada Rabb-nya, sebagaimana firman Allah:

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

(“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).” — QS. At-Talaq: 3)

Maka, mari kita renungkan: apakah kita sudah memerdekakan diri dari sifat malas, kebodohan, dan kebiasaan buruk? Ingatlah, sebuah bangsa tidak akan kuat tanpa pribadi-pribadi yang merdeka imannya, ilmunya, dan amalnya.

Khutbah Kedua

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن والاه.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, syukurilah nikmat kemerdekaan ini dengan mengisinya untuk kebaikan. Rasulullah ﷺ mengingatkan:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

(“Ada dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalamnya: kesehatan dan waktu luang.” — HR. Bukhari)

Gunakanlah kemerdekaan berbicara untuk menyebarkan kebenaran, kebebasan berbuat untuk membantu sesama, dan kebebasan berpendapat untuk memberikan solusi. Jangan sampai kebebasan ini disalahgunakan untuk maksiat atau memecah belah umat.

Marilah kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang merdeka dari dosa, istiqamah di jalan-Nya, dan mampu mengisi kemerdekaan dengan amal saleh.

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات، والمسلمين والمسلمات، الأحياء منهم والأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات. اللهم اجعل هذا البلد آمناً مطمئناً، سخاءً رخاءً وسائر بلاد المسلمين. اللهم وفق ولاة أمورنا لما تحب وترضى، واجعلهم هداة مهتدين، غير ضالين ولا مضلين.

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.