Sepak Bola dan Lonjakan Gila-gilaan di Bursa Transfer

Vaza Diva | Kamis, 14/08/2025 21:40 WIB
Sepak Bola dan Lonjakan Gila-gilaan di Bursa Transfer Martin Zubimendi sepakat bergabung ke Arsenal dengan harga yang sangat tinggi (Foto: The Sun)

JAKARTA - Fenomena inflasi rupanya tidak hanya menghantui perekonomian dunia, tetapi juga telah merambah industri sepak bola dengan kecepatan yang mengejutkan.

Bursa transfer pemain kini dibanjiri dengan banderol yang kian melambung, membuat para penggemar dan analis tercengang.

Jika menengok ke masa lalu, perbedaan nilainya terasa begitu drastis. Barcelona, misalnya, pernah merakit tim bertabur bintang dengan biaya yang jika diukur dengan standar harga saat ini terbilang sangat rendah.

Dalam satu periode, klub Catalan itu sukses merekrut empat nama besar sekaligus Ronaldinho, Samuel Eto’o, Thierry Henry, dan memanfaatkan talenta akademi La Masia, Andres Iniesta hanya dengan total 70 juta Euro. Rinciannya, Ronaldinho dibeli 30 juta Euro, Eto’o seharga 24 juta Euro, Henry didatangkan dari Arsenal dengan banderol 16 juta Euro, sedangkan Iniesta bergabung tanpa biaya transfer.

Real Madrid pun memiliki kisah serupa. Mereka pernah mendaratkan Ronaldo Nazario, sang legenda Brasil, hanya dengan mahar 4 juta Euro. Padahal saat itu, Ronaldo berada di puncak kariernya dan menyandang status sebagai pemain terbaik dunia.

Perbandingan ini menjadi semakin kontras jika melihat kondisi sekarang, di mana Liverpool, dengan dana yang cukup besar, hanya untuk mendatangkan pemain seperti Hugo Ekitike, meski ia mencetak 15 gol di Bundesliga musim lalu, levelnya jelas belum setara dengan Ronaldo di masa jayanya.

Banyak analis menilai lonjakan harga ini mulai terjadi pasca-transfer sensasional Neymar ke Paris Saint-Germain (PSG) pada 2017. Kepindahan yang memecahkan rekor dunia itu mengubah standar harga pemain secara drastis, menetapkan patokan baru yang membuat banderol para bintang melonjak tak terkendali.

Kini, dengan 70 juta Euro, klub mungkin hanya bisa mendapatkan satu atau dua pemain dengan kualitas yang belum tentu sepadan dengan legenda-legenda masa lalu.

Fenomena ini pun menjadi perbincangan hangat, sekaligus gambaran betapa cepatnya inflasi merambah sepak bola modern.