JAKARTA - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menerima kunjungan dari romo dan suster yang tergabung dalam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Menko Muhaimin dibahas berbagai isu strategis terkait pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam bidang sosial, perlindungan pekerja migran, serta peran penting gereja membangun ketahanan komunitas akar rumput.
Menko Muhaimin mengatakan gereja bukan hanya simbol organisasi keagamaan, tetapi juga simbol pengabdian masyarakat. Dia juga mengapresiasi kerja kemanusiaan KWI yang menjangkau hingga pelosok tanah air tanpa memandang perbedaan agama, suku, maupun status sosial.
"Gereja bukan sekadar organisasi, melainkan juga tentang pengabdian kepada masyarakat. Terima kasih KWI atas dedikasinya terhadap kemanusiaan hingga ke pelosok tanpa memandang perbedaan, terutama dalam isu perempuan dan pekerja migran," kata Menko Muhaimin dalam keterangan tertulis, Selasa (12/8/2025).
Menko Muhaimin menyatakan pemerintah siap bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan lembaga keagamaan untuk mendukung program-program pemberdayaan di tingkat desa.
"Sinergi Kemenko PM dengan KWI senafas dengan Asta Cita Bapak Presiden Prabowo, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan dari desa. Dengan membekali para calon pekerja lewat peningkatan kapasitas dan perlindungan, kami yakin pemberdayaan masyarakat dapat terwujud," ujar dia.
Menko Muhaimin menutup pertemuan dengan menyerukan untuk menjaga semangat persaudaraan dan harmoni serta memperkuat kolaborasi lintas iman demi Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.
"Dinamika zaman semakin kencang, maka suara perdamaian dan tindakan nyata dari para tokoh agama adalah jangkar moral bagi bangsa. Mari kita bergandengan tangan, melampaui sekat-sekat, demi mewujudkan masyarakat yang berdaya, damai, dan bermartabat," kata dia.