• Bisnis

NFA Pastikan Stok Beras Sulsel Aman, Intervensi Harga Terus Dilakukan

Eko Budhiarto | Senin, 11/08/2025 21:36 WIB
NFA Pastikan Stok Beras Sulsel Aman, Intervensi Harga Terus Dilakukan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi bersama Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi saat meninjau Gudang Bulog Panaikang, Sulawesi Selatan,Senin (11/8/2025). (foto:NFA)

MAKASSAR – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memastikan stok beras di Sulawesi Selatan (Sulsel) berada dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat, baik untuk konsumsi rutin maupun untuk mendukung program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menegaskan, ketersediaan stok yang kuat menjadi modal strategis dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga, terlebih di tengah tren kenaikan harga beras di sejumlah wilayah.

“Dengan stok yang sangat memadai, kami memiliki ruang gerak yang kuat untuk melakukan intervensi pasar melalui penyaluran beras SPHP di titik-titik yang mengalami kenaikan harga. Prinsipnya, harga harus tetap terkendali agar masyarakat tidak terbebani,” ujar Arief saat meninjau Gudang Bulog Panaikang bersama rombongan Komisi IV DPR RI, Senin (11/8/2025).

Berdasarkan data per 11 Agustus 2025, stok beras di Kanwil Bulog Sulselbar mencapai 508,8 ribu ton, termasuk 28,85 ribu ton di Gudang Panaikang I dan II. Secara nasional, stok beras Bulog tercatat 3,94 juta ton, didukung realisasi serap gabah/beras sebesar 2,80 juta ton setara beras atau 93.63 persen dari target 3 juta ton.

Distribusi dilakukan secara terukur berbasis data lapangan.

“Kami memantau pergerakan harga secara harian, sehingga intervensi dilakukan secara terukur melalui penyaluran SPHP. Kolaborasi Bulog, pemerintah daerah, dan media sangat penting untuk memastikan distribusi tepat sasaran,” tegas Arief.

Selain menjaga stok, NFA juga memastikan program bantuan pangan beras tersalurkan tepat waktu. Realisasi bantuan pangan beras secara nasional per 11 Agustus telah mencapai 325,74 ribu ton atau 89,11 persen dari total target 365,41 ribu ton. Khusus di wilayah Sulselbar, penyaluran telah mencapai 13,81 ribu ton atau 100 persen dari target, termasuk 1,71 ribu ton dari Gudang Panaikang.

Sementara untuk program SPHP beras periode Juli-Desember 2025, realisasi sudah mencapai 16,74 ribu ton secara nasional, dengan kontribusi Sulselbar sebesar 2,21 ribu ton.

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi mengapresiasi kesiapan stok beras di Sulsel yang bahkan telah memanfaatkan gudang tambahan. Ia juga menyoroti penggunaan teknologi rice-to-rice machine untuk meningkatkan kualitas beras.

"Hari ini kami mengunjungi Bulog Makassar. Sekalian melihat rice-to-rice machine, yaitu mesin yang mengubah beras yang ada batunya, masih ada gabahnya, dan kualitasnya kurang bagus menjadi beras premium. Ini luar biasa, jadi bisa diterapkan di daerah-daerah lain. Saya pikir nanti juga untuk Koperasi Desa Merah Putih punya seperti ini, tapi yang lebih kecil, sehingga kualitas beras yang dihasilkan lebih bagus," ujarnya.

Titiek, sapaan akrabnya, juga mengingatkan pentingnya pemantauan harga di daerah sentra produksi. "Untuk Sulsel, meski surplus beras, harga beras di sini memang sedikit naik. Ini memang tugas Bulog dan Badan Pangan Nasional untuk intervensi pasar. Kalau harganya naik, mereka harus melepas SPHP supaya harganya normal kembali. Mudah-mudahan secepatnya bisa normal. Pers juga harus menyuarakan kalau di suatu daerah harganya lebih mahal agar Bulog memberi perhatian. Jangan sampai harga melambung dan rakyat yang dirugikan." ungkapnya.

Adapun berdasarkan Panel Harga Pangan per 10 Agustus 2025, rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) nasional di tingkat petani berada di kisaran Rp 6.879/kg, sedangkan di Sulsel tercatat Rp 6.658/kg. Adapun rata-rata harga beras di Sulsel masih berada dalam rentang yang terkendali, meski cenderung mengalami kenaikan di sejumlah titik pasar.

Dengan kombinasi stok yang kuat, serapan gabah optimal, dan mekanisme intervensi yang cepat, NFA optimistis dapat menjaga kestabilan harga beras di Sulsel dan wilayah lain, sekaligus memastikan pasokan pangan nasional tetap aman hingga akhir tahun.