Fakta Film Animasi Merah Putih: One For All yang Dicibir Warganet

M. Habib Saifullah | Senin, 11/08/2025 11:15 WIB
Fakta Film Animasi Merah Putih: One For All yang Dicibir Warganet Salah satu cuplikan dalam film animasi Merah Putih: One For All (Foto: Tangkapan layar via Youtube/CGV Kreasi)

JAKARTA - Film animasi Merah Putih: One For All tengah menjadi buah bibir masyarakat Indonesia. Bukan tanpa sebab, film animasi garapan sineas Tanah Air ini dinilai memiliki kualitas kurang baik.

Film animasi yang direncanakan tayang pada 14 Agustus 2025 dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan ke-80 justru mendapat gelombang kritik pedas warganet.

Alih-alih mendapat antusiasme masyarakat, film produksi Perfiki Kreasindo ini menjadi sorotan justru pada kualitas animasinya yang disebut kurang memuskan.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini lima fakta menarik film Merah Putih: One For All:

1. Anggaran Cukup Besar

Film animasi ini mulai diproduksi sekitar Juni 2025 dan selesai dalam kurun waktu sekitar dua bulan jelang penayangan.

Selain itu, film ini dikabarkan menelan anggaran biasa produksi sebesar Rp6,7 miliar yang tergolong cukup besar untuk hasil animasi yang dihasilkan.

2. Angkat Kisah 8 Anak dari Latar Budaya Berbeda

Diketahui, film ini mengisahkan delapan anak dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, hingga Tionghoa.

Mereka bersatu dalam misi heroik menyelamatkan bendera merah putih yang hilang secara misterius tiga hari sebelum upacara kemerdekaan.

3. Tuai Kritis Pedas

Banyak warganet yang menilai kualitas animasi Merah Putih: One For All di bawah standar industri, sehingga sejak cuplikannya dirilis komen negatif pun memenuhi media sosial.

4. Tetap Tayang Sesuai Rencana

Merah Putih: One For All dikabarkan tetap tayang sesuai jadwal karena dinilai masih ada penonton yang penasaran utnuk menyaksikan hasil film ini di layar lebar.

5. Produser Angkat Bicara

kreator sekaligus produser film ini, Toti Soegriwo akhirnya melalui akun Instagram pribadinya, ia memilih menanggapi kritik dengan nada santai.

"Senyumin aja, komentator lebih pandai dari pemain. Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian viral kan?" tulis dia.