JAKARTA - Melamun sering kali dianggap sebagai tanda kurang fokus atau pemborosan waktu. Kita sering menegur diri sendiri atau orang lain ketika pikiran mulai mengembara, apalagi saat sedang bekerja atau belajar.
Padahal, di balik kesannya yang sederhana, melamun ternyata menyimpan banyak hal menarik yang belum banyak diketahui orang.
Dalam psikologi, melamun dikenal sebagai daydreaming, yakni kondisi di mana pikiran terlepas dari aktivitas saat ini dan masuk ke dunia imajinasi atau kenangan.
Fenomena ini sangat umum terjadi, bahkan penelitian menunjukkan bahwa manusia menghabiskan hampir 47% waktu sadar mereka untuk melamun. Fakta ini membuktikan bahwa melamun adalah bagian alami dari aktivitas otak manusia.
Menariknya, melamun tidak selalu berdampak negatif. Dalam banyak kasus, aktivitas ini justru bisa membantu otak memulihkan energi mental, meningkatkan kreativitas, dan bahkan menemukan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi.
Dengan kata lain, melamun bukan sekadar “menganggur secara mental”, tetapi memiliki fungsi penting jika dilakukan dalam porsi yang tepat.
1. Melamun Bisa Meningkatkan Kreativitas
Ketika pikiran mengembara, otak menghubungkan ide-ide yang tampaknya tidak berhubungan, memicu lahirnya gagasan baru. Banyak seniman, penulis, dan ilmuwan mengaku menemukan inspirasi saat melamun.
2. Membantu Pemecahan Masalah Secara Tidak Sadar
Melamun memungkinkan otak memproses informasi di latar belakang. Kadang, solusi masalah muncul tiba-tiba saat kita tidak sedang memikirkannya secara langsung.
3. Ada Dua Jenis Melamun
Psikolog membedakan antara melamun kreatif dan melamun pasif. Yang pertama mendorong imajinasi, sedangkan yang kedua membantu pikiran beristirahat dari fokus berlebihan.
4. Dipengaruhi Suasana Hati
Stres, bosan, atau cemas sering memicu melamun lebih sering. Ini adalah cara alami otak mencari “ruang bernapas” dari tekanan mental.
5. Memberikan Istirahat Kognitif
Melamun singkat memberi kesempatan otak untuk memulihkan konsentrasi, sehingga setelahnya kita bisa kembali fokus dengan lebih baik.
6. Perlu Batasan yang Sehat
Meski bermanfaat, melamun berlebihan atau di situasi yang tidak tepat, seperti saat mengemudi, dapat berbahaya. Mengendalikan waktu dan tempat melamun penting untuk keamanan dan produktivitas.