BEKASI - Lukisan semprot dinding bata di halaman kosong, seniman Indonesia Kemas Muhammad Firdaus menantang teriknya siang hari untuk melukis. Dia menggambar tengkorak bertopi jerami dengan latar belakang hitam, sebuah penghormatan kepada serial manga Jepang "One Piece" tentang bajak laut pemburu harta karun.

Selama sebulan terakhir, para mahasiswa dan aktivis di Indonesia, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, telah memasang lambang bajak laut yang digunakan oleh karakter "One Piece", Monkey D. Luffy, sebagai simbol protes terhadap beberapa kebijakan pemerintah menjelang Hari Kemerdekaan negara pada 17 Agustus.

Beberapa pejabat mengecam lambang tersebut, dengan seorang anggota DPR mengatakan itu mirip dengan pengkhianatan. Kantor Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa meskipun negara menghormati kebebasan berekspresi dan mengkritik, lambang tersebut dapat merusak bendera nasional Indonesia jika dikibarkan berdampingan.

Kemas, 28 tahun, seorang seniman mural di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengatakan ia melukis lambang bajak laut sebagai bentuk protes terhadap korupsi dan pengangguran yang terjadi di pemerintahan. "Banyak orang Indonesia mengibarkan bendera `One Piece` karena mereka ingin pemerintah mendengarkan mereka," kata Kemas dalam sebuah wawancara sambil menggambar muralnya, yang menampilkan beberapa elemen desain logo resmi peringatan 80 tahun Indonesia.

Di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, penjual bendera khusus Dendi Christanto mengatakan ia telah menerima pesanan bendera "One Piece" dalam jumlah yang sangat banyak selama sebulan terakhir dan telah berhenti menerimanya.

Lambang bajak laut ini telah mendominasi media sosial Indonesia, dan popularitasnya menyusul protes mahasiswa pada bulan Februari di beberapa kota terhadap pemotongan anggaran dan kebijakan lainnya, seperti peningkatan peran militer dalam kehidupan sipil. Mahasiswa dan aktivis menjuluki demonstrasi tersebut sebagai "Indonesia Gelap".

Indonesia memiliki sejarah aktivisme dan protes mahasiswa yang terkadang berujung pada kekerasan. Pada tahun 1998, mahasiswa mengadakan serangkaian demonstrasi menentang korupsi, kekurangan pangan, dan pengangguran massal yang berakhir dengan kerusuhan mematikan pada bulan Mei dan jatuhnya mantan Presiden Suharto setelah puluhan tahun pemerintahan otoriter.

Minggu ini, media lokal melaporkan bahwa pihak berwenang di Jawa Timur menyita beberapa bendera "One Piece", sebuah tindakan yang dikritik oleh Amnesty International sebagai tindakan yang sewenang-wenang.
"Mereka tidak perlu melakukan semua itu, menuduh mereka memecah belah Indonesia - itu salah," kata seniman Kemas. "Itu hanya seni."

Kantor Presiden Prabowo mengatakan pemerintah tidak memerintahkan penggerebekan apa pun.