JAKARTA - Justin Baldoni dilaporkan memilih menghadiri deposisi Blake Lively secara langsung saat pertarungan hukum It Ends With Us mereka berlanjut.

Menurut TMZ, sejumlah sumber mengatakan kepada outlet tersebut bahwa Justin Baldoni (41) duduk di ruangan itu saat Blake Lively (37), diinterogasi oleh pengacaranya di dalam kantor pengacaranya di New York City pada hari Kamis, 31 Juli 2025.

Hakim Lewis J. Liman sebelumnya memberikan perintah perlindungan yang memungkinkan tim Blake Lively menentukan di mana deposisi diadakan dan diberitahu sebelumnya siapa yang akan hadir.

Blake Lively menuduh sutradara sekaligus lawan mainnya, Justin Baldoni, melakukan pelecehan seksual dan pembalasan, yang telah dibantahnya. Gugatan baliknya terhadap Blake Lively dan suaminya, Ryan Reynolds, atas tuduhan pemerasan dan pencemaran nama baik, ditolak oleh Hakim Liman, dan pengacara Justin Baldoni memilih untuk tidak mengajukan kembali versi amandemen gugatan tersebut.

Pada bulan Juni, Bryan Freedman, pengacara Justin Baldoni, memberi tahu TMZ tentang strateginya untuk deposisi tersebut, dengan mengatakan, "Saya akan mengajukan pertanyaan kepadanya di bawah sumpah, dan dia harus memberikan bukti, dan dia harus memberikan kebenaran cerita-cerita itu. ... Kita akan melihat seberapa konsisten kesaksiannya dengan fakta sebenarnya dari apa yang terjadi."

Freedman mengatakan dalam wawancara yang sama bahwa Justin Baldoni adalah "seseorang yang ingin dibenarkan , dan hanya itu yang ia pedulikan."

Justin Baldoni "tahu siapa dirinya," kata pengacara itu. "Dia tahu apa yang telah dia lakukan. Dia tahu apa yang belum dia lakukan. Dan dia ingin kebenaran terungkap, dan dia ingin melakukannya dengan cara yang tepat. ... Dia menunggu hari persidangannya, di mana dia bisa bersuara untuk mengatakan kebenaran."

Sidang mereka saat ini ditetapkan pada Maret 2026, dan pengacara Blake Lively dan Justin Baldoni telah mengindikasikan bahwa mereka berencana untuk bersaksi.

Setelah gugatan balik Justin Baldoni senilai $400 juta terhadapnya ditolak pada bulan Juni, Blake Lively angkat bicara dalam sebuah pernyataan, mengatakan, "Seperti banyak orang lainnya, saya merasakan sakitnya gugatan balasan, termasuk rasa malu yang dibuat-buat yang mencoba menghancurkan kita."

Blake Lively menambahkan bahwa ia "lebih bertekad dari sebelumnya untuk terus memperjuangkan hak setiap perempuan untuk bersuara dalam melindungi diri mereka sendiri, termasuk keselamatan, integritas, martabat, dan kisah mereka." (*)