JAKARTA - Marco Tronchetti Provera, CEO Pirelli, meragukan apakah Lewis Hamilton sepenuhnya menerima tantangan besar di Ferrari, mengingat performa pembalap asal Inggris tersebut yang masih tertinggal jauh dari rekannya Charles Leclerc.
Hal ini disampaikan oleh Tronchetti Provera saat diwawancarai oleh Radio Rai GR Parlamento yang dikutip dari Sportsmole, pada Selasa (29/7).
"Sepertinya mekanismenya belum berfungsi untuk melihat Ferrari sebagai kesempatan untuk mengakhiri karir Hamilton yang luar biasa," kata Tronchetti Provera.
Hamilton hanya finis di posisi ketujuh di Spa, jauh tertinggal dari Leclerc, yang berhasil merebut podium lagi berkat peningkatan suspensi belakang Ferrari. Sang juara dunia tujuh kali itu belum pernah memenangkan balapan bersama Ferrari dan kini tertinggal dari Leclerc dalam perolehan poin.
Gunther Steiner, mantan bos Haas yang kini menjadi analis untuk RTL, juga sependapat bahwa penampilan Hamilton di Ferrari tidak memenuhi harapan.
"Dia harus mulai berusaha lebih keras sekarang, kalau tidak, orang-orang akan kehilangan kepercayaan padanya," kata Steiner.
Tronchetti Provera juga memberikan pandangannya mengenai urutan kekuatan saat ini di Formula 1 setelah kemenangan dominan McLaren di Spa.
"Itu menegaskan lebih besar daya saing McLaren. Mereka memiliki keunggulan atas semua orang," ujarnya.
Meskipun demikian, ia memberikan pujian terhadap kemajuan terbaru Ferrari dan menyatakan bahwa tim yang akan berlomba di Monza kini kembali berada dalam perburuan.
"Kabar baiknya adalah kembalinya Ferrari ke posisi teratas, dan ini adalah berita terbaik di Formula 1," katanya.