Rusia Memulai Penerbangan Penumpang Pertama Moskow-Pyongyang

Yati Maulana | Senin, 28/07/2025 03:03 WIB
Rusia Memulai Penerbangan Penumpang Pertama Moskow-Pyongyang Orang-orang menunggu di luar Terminal C di bandara internasional Sheremetyevo di luar Moskow, Rusia, 21 Juli 2025. REUTERS

MOSKOW - Rusia meluncurkan penerbangan penumpang langsung dari Moskow ke ibu kota Korea Utara, Pyongyang, pada hari Minggu, kata otoritas Rusia. Hal itu seiring dengan upaya kedua mantan sekutu blok komunis tersebut untuk meningkatkan hubungan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Dimulainya penerbangan reguler antara kedua ibu kota untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an, menurut blog penerbangan Rusia, menyusul dimulainya kembali layanan kereta penumpang Moskow-Pyongyang, perjalanan 10 hari, pada bulan Juni.

Penerbangan pertama akan meninggalkan Bandara Sheremetyevo pukul 19.00 (16.00 GMT), sesuai dengan jadwal bandara.

Penerbangan berdurasi delapan jam ini akan dioperasikan oleh Boeing 777-200ER berkapasitas 440 penumpang, kantor berita negara Rusia, RIA, melaporkan pada hari Minggu. Harga tiket mulai dari 44.700 rubel ($563), dan penerbangan pertama terjual habis dengan cepat.

Otoritas penerbangan sipil Rusia, Rosaviatsia, telah memberikan izin kepada Nordwind Airlines untuk mengoperasikan penerbangan antara Moskow dan Pyongyang dua kali seminggu. Kementerian Perhubungan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa untuk saat ini penerbangan akan beroperasi sebulan sekali, "untuk membantu membangun permintaan yang stabil".

Satu-satunya rute udara langsung antara Rusia dan Korea Utara adalah penerbangan oleh maskapai Korea Utara, Air Koryo, ke Vladivostok di Timur Jauh Rusia tiga kali seminggu.

Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh Korea Utara memasok artileri dan rudal balistik ke Rusia. Moskow dan Pyongyang membantah tuduhan tersebut.

Pyongyang telah mengerahkan lebih dari 10.000 tentara dan persenjataan ke Rusia untuk mendukung kampanye militer Moskow di Ukraina. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan bulan ini bahwa negaranya siap untuk "mendukung tanpa syarat" upaya Moskow dalam menyelesaikan konflik di Ukraina.