JAKARTA - Upaya Manchester United untuk merekrut gelandang tengah baru pada bursa transfer musim panas ini dikabarkan menemui hambatan besar.
Lebih lanjut, penyebab utamanya adalah keberadaan Casemiro di skuad, terutama karena beban gajinya yang tinggi.
Gelandang asal Brasil tersebut sebelumnya sempat diisukan akan dilepas pada bursa transfer Januari lalu. Namun, meskipun klub terbuka untuk menjualnya, tidak ada klub yang tertarik menampungnya, sebagian besar karena gaji Casemiro yang mencapai sekitar £300.000 per pekan di Old Trafford.
Meski tampil solid saat membawa United melaju hingga ke final Liga Europa musim lalu, Casemiro disebut tetap masuk dalam daftar jual, terutama karena manajemen klub ingin memangkas pengeluaran gaji pemain.
Manajer MU, Ruben Amorim, secara tersirat menyebutkan kebutuhan akan tambahan tenaga di lini tengah. Usai pertandingan uji coba pramusim kontra Leeds United yang berakhir tanpa gol, dikutip dari Sportsmole, Amorim menyampaikan:
“Kami kekurangan kecepatan, terutama di area tengah. Sulit sekali untuk membangun serangan dari sana.”
Menurut laporan dari Manchester Evening News yang dikutip pada Jumat (25/7), kehadiran Casemiro menjadi faktor utama yang menghambat United merekrut gelandang baru sebelum jendela transfer ditutup. Klub perlu menjual atau setidaknya mengurangi beban gaji pemain sebelum mendatangkan wajah baru.
Padahal, hengkangnya Christian Eriksen seharusnya membuka ruang di lini tengah. Tapi kondisi finansial tetap menjadi pertimbangan besar dalam pergerakan transfer.
Sementara itu, Bruno Fernandes juga sempat digoda untuk pindah ke Liga Pro Arab Saudi dengan tawaran besar. Namun, kapten tim memilih bertahan dan menolak kesempatan tersebut.
Adapun MU saat ini masih memiliki beberapa alternatif di lini tengah seperti Manuel Ugarte, Toby Collyer, dan Kobbie Mainoo. Meski begitu, nama terakhir sedang dirumorkan menjadi incaran Tottenham Hotspur.