WASHINGTON - Putra mantan Presiden Joe Biden, Hunter Biden, mengatakan bahwa penampilan buruk ayahnya dalam debat melawan Presiden Donald Trump yang menyebabkan kandidat Demokrat tersebut mengundurkan diri sebagai kandidat presiden adalah akibat tentang dia mengonsumsi Ambien karena perjalanannya.

"Dan saya beri tahu Anda, saya tahu persis apa yang terjadi dalam debat itu. Dia (Joe Biden) terbang mengelilingi dunia, pada dasarnya jarak tempuh yang bisa ditempuhnya untuk terbang mengelilingi dunia tiga kali. Dia berusia 81 tahun. Dia sangat lelah," kata putra mantan presiden itu dalam sebuah wawancara yang dirilis pada hari Senin, bersama kreator YouTube Andrew Callaghan.

"Mereka memberinya Ambien agar bisa tidur. Dia naik ke panggung dan dia tampak seperti rusa yang tertimpa lampu mobil," tambah Hunter Biden.

Ambien adalah obat yang digunakan untuk pengobatan jangka pendek masalah tidur. Kantor Joe Biden tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Senin malam.

Mantan presiden itu mempersiapkan diri di Camp David bersama para ajudannya selama beberapa hari untuk debat tersebut. Sebelum berada di Camp David, kandidat Demokrat tersebut melakukan dua perjalanan ke Eropa dan berada di Pantai Barat AS untuk sebuah penggalangan dana.

Penampilan mantan presiden tersebut dalam debat melawan calon presiden dari Partai Republik, Trump, di mana sang kandidat Demokrat tersebut seringkali kesulitan menyelesaikan pikirannya, memicu reaksi keras terhadap pencalonan Biden untuk pemilihan 2024.

Kurang dari sebulan setelah debat 27 Juni 2024 itu, Biden mengundurkan diri sebagai calon presiden setelah tertinggal dari Trump dalam jajak pendapat. Mantan Wakil Presiden Kamala Harris kemudian menjadi kandidat dari Partai Demokrat dan kemudian kalah dari Trump dalam pemilihan bulan November.

Beberapa hari setelah debat, mantan presiden tersebut menyalahkan penampilan debatnya karena jet lag setelah dua perjalanan ke luar negeri awal bulan itu.

Dalam wawancara yang dirilis pada hari Senin, Hunter Biden juga mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap suara-suara, ahli strategi, dan anggota parlemen dari Partai Demokrat yang meninggalkan pencalonan ayahnya setelah debat.