JAKARTA - Delapan bayi sehat telah lahir di Inggris menggunakan teknik IVF baru yang inovatif yang melibatkan DNA dari tiga orang, menawarkan harapan bagi keluarga dengan penyakit mitokondria, menurut uji coba pertama di dunia.
Para ahli di Universitas Newcastle di Inggris dan Universitas Monash di Australia menerbitkan hasil uji coba yang sangat ditunggu-tunggu tersebut pada hari Rabu (16/7/2025) dalam beberapa makalah di New England Journal of Medicine.
Penyakit genetik ini, yang memengaruhi satu dari 5.000 kelahiran dan tidak ada obatnya, dapat menyebabkan gejala parah seperti kehilangan penglihatan dan penyusutan otot.
Prosedur baru ini, yang disetujui di Inggris pada tahun 2015, menggunakan DNA dari sel telur ibu, sperma ayah, dan sejumlah kecil DNA mitokondria sehat dari sel telur donor. Hal ini memunculkan istilah kontroversial namun umum digunakan, yaitu "bayi tiga orang tua", meskipun hanya sekitar 0,1% DNA bayi berasal dari donor.
Dari 22 perempuan yang menjalani perawatan di Pusat Fertilitas Newcastle di timur laut Inggris, delapan bayi lahir. Empat bayi laki-laki dan empat bayi perempuan kini berusia antara kurang dari enam bulan hingga lebih dari dua tahun.
Pada enam bayi, jumlah DNA mitokondria yang bermutasi berkurang hingga 95-100%, dan pada dua bayi lainnya, berkurang hingga 77-88%, yang mana berada di bawah ambang batas penyebab penyakit.
Anak-anak saat ini sehat, meskipun kesehatan jangka panjang mereka akan terus dipantau.
Meskipun sukses, prosedur ini masih kontroversial dan belum disetujui di banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Prancis. Para penentang menyebutkan kekhawatiran etis, termasuk penghancuran embrio manusia dan kekhawatiran akan terciptanya "bayi rancangan".
Namun, para ahli berpendapat bahwa bagi keluarga yang menghadapi penyakit mitokondria yang mematikan, manfaat prosedur ini jelas dan dapat mengubah hidup. (*)