DEPOK — Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menegaskan komitmennya dalam menjamin keamanan pangan segar yang disajikan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), serta mendorong upaya pencegahan dan penanganan sisa pangan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Komitmen ini sejalan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan dan gizi serta mendukung terwujudnya generasi sehat dan unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Direktur Kewaspadaan Pangan NFA, Nita Yulianis yang hadir mewakili Kepala NFA menyatakan hal tersebut saat ditemui setelah Launching 28 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri di Mako Brimob, Depok, Kamis (17/7/2025).
"Aspek pengawasan keamanan pangan menjadi bagian penting dari sistem pangan nasional, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi di masyarakat," ujar Nita.
Dalam kesempatan tersebut, Nita juga menekankan bahwa keberadaan SPPG tidak hanya bertujuan untuk memastikan ketersediaan makanan bergizi bagi anak-anak, tetapi juga menjadi instrumen edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya asupan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Menurutnya, edukasi tersebut penting agar masyarakat memiliki kesadaran untuk menghindari pangan yang terkontaminasi bahan berbahaya seperti pestisida berlebih atau bahan tambahan pangan yang tidak sesuai ketentuan.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pengelolaan pangan yang baik di dapur publik harus memperhatikan prinsip keamanan dan keberlanjutan.
“Program MBG ini bukan hanya soal distribusi makanan gratis, tetapi juga menjadi momentum untuk membangun budaya makan yang sehat dan tidak boros. Karena itu, pencegahan sisa pangan juga menjadi bagian dari perhatian kami,” ujarnya.
Sementara itu Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, saat mengunjungi SPPG Megamendung, Kabupaten Bogor, 24 Juni lalu, menekankan pentingnya pengawasan terhadap keamanan pangan segar yang digunakan dalam layanan dapur publik, khususnya untuk mendukung program strategis nasional seperti MBG.
“Badan Pangan Nasional akan memastikan bahwa seluruh bahan pangan yang digunakan, terutama sayur dan buah segar, telah melalui proses pemeriksaan ketat dan dinyatakan bebas dari cemaran pestisida maupun zat berbahaya lainnya. Pengawasan berbasis sains merupakan bagian dari strategi NFA untuk memperkuat sistem keamanan pangan nasional,” tegas Arief.
Lebih lanjut, peran aktif NFA dalam mendukung program MBG juga diwujudkan melalui kerja sama pengurangan food waste serta pelatihan bagi para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) selama tujuh bulan. Selain itu, NFA juga mendorong penyerapan produk petani dan peternak, seperti ayam, untuk membangun ekosistem circular economy.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Mako Brimob Depok, menyebutkan bahwa POLRI mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis hal tersebut dibuktikan dengan sudah 195 SPPG yang telah dibangun.
“Saya selalu berpesan untuk seluruh SPPG yang ada untuk betul-betul memperhatikan kualitas, khususnya keamanan pangan, sehingga pada saat didistribusikan kondisi makanan fresh dan higienis. Ini penting agar benar-benar bisa bermanfaat untuk meningkatkan kebutuhan gizi dari anak-anak kita. Ini menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas SDM menghadapi visi Indonesia Emas 2045,” ucap Jenderal Sigit.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan bagian dari program prioritas pemerintah dalam upaya pengentasan masalah gizi kronis dan stunting. Dengan pendekatan kolaboratif antara kementerian/lembaga, termasuk TNI dan Polri, diharapkan program ini mampu menjangkau lebih banyak anak-anak dan keluarga yang membutuhkan akses terhadap pangan sehat dan berkualitas.
Hadir pada giat tersebut Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo beserta pejabat Mabes Polri lainnya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, serta perwakilan dari Badan Gizi Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.