• Bisnis

Kepala NFA: Frozen Food, Solusi Distribusi Pangan Yang Merata

Eko Budhiarto | Rabu, 16/07/2025 09:16 WIB
Kepala NFA: Frozen Food, Solusi Distribusi Pangan Yang Merata Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, Frozen Food

JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan pentingnya peran pelaku usaha frozen food dalam mendukung ketahanan pangan dan memperkuat cadangan pangan nasional. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri pertemuan dengan para pengusaha pangan olahan beku dari berbagai daerah di Indonesia, Selasa (15/7/1015) di Jakarta.

“Tanpa disadari, Bapak-Ibu sekalian telah berkontribusi besar dalam memperpanjang umur simpan pangan dan memperkuat cadangan pangan nasional. Frozen food adalah salah satu solusi strategis untuk distribusi pangan yang merata, terutama ke wilayah 3TP—terpencil, terluar, dan perbatasan,” ujar Arief.

Arief menyebut bahwa berbagai metode seperti penggunaan cold storage, control atmosphere storage, dan teknik pembekuan cepat sangat penting dalam memperpanjang masa simpan pangan (shelf life) tanpa mengurangi kandungan gizi dan kualitas produk. Produk frozen seperti ikan tuna, cakalang, tongkol, hingga olahan hasil marinasi, menurutnya, memiliki potensi besar sebagai cadangan pangan sekaligus komoditas ekspor unggulan.

Terkait upaya memperpanjang umur simpan ini dalam kerangka memperkuat cadangan pangan nasional, Badan Pangan Nasional terus mendorong penguatan melalui fasilitasi sarana dan prasarana penyimpanan pangan di sejumlah daerah.

Sejak tahun 2022, NFA telah menyalurkan 19 sarpras ke 8 provinsi antara lain 7 cold storage chiller, 6 reefer container, 3 air blast freezer, dan 3 heat pump. Di 2023 kembali dilanjutkan penyaluran 11 sarpras di 8 provinsi berupa 4 cold storage chiller, 3 reefer container, 3 air blast freezer, dan 1 heat pump dryer. Sementara di 2024, telah dialokasikan sebanyak 12 unit antara lain 2 cold storage chiller, 5 reefer container, dan 5 air blast freezer.

Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut, Arief juga menegaskan bahwa NFA siap memberikan pendampingan termasuk dari sisi perizinan dan standardisasi produk pangan segar,

“Kalau urusannya produk pangan segar, di Badan Pangan ada Direktorat yang menangani urusan standar keamanan dan mutu pangan segar yang melayani perizinan, sertifikasi dan pengawasan keamanan pangan segar,” ungkapnya.

Sementara itu, penggagas Asosiasi Pengusaha Frozen Food Indonesia (APFFI) Roy Mandey menyampaikan pentingnya kolaborasi antar pelaku usaha frozen food agar tumbuh secara kolektif dan solid. Kehadiran para pelaku usaha dari berbagai penjuru Indonesia—mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua— dalam pertemuan tersebut merupakan refleksi dari semangat kebersamaan dalam membangun industri pangan nasional.

"Kita hadir di sini untuk menyatukan kepentingan bersama sebagai pelaku usaha frozen food. Kita ingin tumbuh bersama, saling mengenal, bertukar pikiran, dan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah untuk kemajuan sektor ini,” ujar Roy.

Ia juga menekankan pentingnya membangun kesatuan ekosistem usaha agar pelaku frozen food di Indonesia dapat saling menguatkan, meningkatkan kapasitas dan produktivitas, serta mampu menjangkau pasar lebih luas, baik dalam maupun luar negeri.

Pertemuan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam menciptakan ekosistem pangan yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing tinggi. Melalui kolaborasi lintas sektor, diharapkan sektor frozen food nasional mampu menjadi tulang punggung distribusi pangan modern yang adaptif terhadap tantangan zaman, serta mendukung ketersediaan pangan secara merata di seluruh penjuru tanah air.

Hal ini sejalan dengan semangat swasembada pangan yang menjadi fokus perhatian Presiden Prabowo Subianto. Sebab produksi pangan yang ada harus terdistribusi dengan merata dan terjangkau, serta pada akhirnya dapat dikonsumsi oleh masyarakat dengan aman. Produksi, distribusi, dan konsumsi pangan menjadi satu kesatuan untuk mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh dan berkelanjutan.