JAKARTA - Peristiwa kebakaran hutan telah melanda sebuah pondok bersejarah, menghancurkannya dan puluhan bangunan lain di sepanjang Tepi Utara Grand Canyon di negara bagian Arizona di Amerika Serikat bagian barat daya, kata pejabat taman.
Para penjaga terpaksa menutup akses ke bagian Taman Nasional Grand Canyon tersebut pada hari Minggu (13/7/2025). Kepala Pengawas Ed Keable mengatakan bahwa Grand Canyon Lodge telah dilalap api.
Ia mengatakan pusat pengunjung taman, stasiun pengisian bahan bakar, pabrik pengolahan air limbah, gedung administrasi dan perumahan karyawan juga termasuk di antara 50 hingga 80 bangunan yang hilang.
Dua kebakaran hutan sedang terjadi di atau dekat North Rim. Kebakaran ini dikenal sebagai Kebakaran White Sage dan Kebakaran Dragon Bravo. Kebakaran yang terakhir inilah yang menghancurkan pondok dan bangunan lainnya.
Kebakaran Dragon Bravo, yang dimulai oleh petir pada 4 Juli, awalnya ditangani oleh pihak berwenang dengan strategi "kurung dan kendalikan". Namun, karena suhu panas, kelembapan rendah, dan angin kencang, kebakaran meluas hingga 20 kilometer persegi (7,8 mil persegi), kata petugas pemadam kebakaran.
Sejauh ini belum ada laporan cedera.
Gubernur Arizona Katie Hobbs mendesak pemerintah federal pada Minggu malam untuk menyelidiki tanggapan Dinas Taman Nasional terhadap kebakaran hutan tersebut.
"Mereka harus terlebih dahulu mengambil tindakan agresif untuk mengakhiri kebakaran hutan dan mencegah kerusakan lebih lanjut," ujarnya dalam sebuah postingan di X.
"Namun, warga Arizona berhak mendapatkan jawaban atas bagaimana kebakaran ini dibiarkan menghancurkan Taman Nasional Grand Canyon."
Jutaan orang mengunjungi taman ini setiap tahun, sebagian besar mengunjungi South Rim. North Rim dibuka musiman. Area tersebut dievakuasi pada hari Kamis karena kebakaran hutan dan akan tetap ditutup selama sisa musim, demikian pernyataan pihak taman.
Grand Canyon Lodge sering kali menjadi fitur menonjol pertama yang dilihat pengunjung, bahkan sebelum melihat ngarai.
“Rasanya seperti seorang pionir saat berjalan melewati [pondok],” kata Tim Allen, warga Arizona dan pengunjung tahunan Grand Canyon. “Rasanya seperti kembali ke masa lampau.”
Caren Carney, pengunjung lain taman yang dievakuasi bersama keluarganya, mengatakan ia sangat sedih mendengar bahwa “tempat ajaib” tersebut telah terbakar.
Petugas pemadam kebakaran di North Rim dan pendaki di ngarai bagian dalam juga dievakuasi pada hari Sabtu dan Minggu. Pihak taman mengatakan bahwa selain risiko kebakaran, mereka juga berpotensi terpapar gas klorin setelah instalasi pengolahan terbakar.
Aramark, perusahaan pengelola penginapan tersebut, mengatakan semua karyawan dan tamu telah dievakuasi dengan selamat.
"Sebagai pengelola beberapa harta nasional paling berharga di negara kami, kami sangat berduka atas kehilangan ini," ujar juru bicara Debbie Albert.
Salah satu keajaiban alam terbesar, Grand Canyon merupakan hasil dari Sungai Colorado yang mengikis lapisan batu pasir merah dan batu lainnya selama jutaan tahun, meninggalkan celah selebar 30 km (18 mil) dan sedalam lebih dari 1,6 km (1 mil).
Tahun lalu, hampir lima juta orang mengunjungi situs tersebut. (*)