• News

Uni Eropa Desak Israel Perbaiki Situasi Kemanusiaan di Gaza

Yati Maulana | Sabtu, 12/07/2025 21:05 WIB
Uni Eropa Desak Israel Perbaiki Situasi Kemanusiaan di Gaza Seorang anak Palestina berdiri di lokasi serangan udara Israel semalam di Kota Gaza, 11 Juli 2025. REUTERS

KUALA LUMPUR - Uni Eropa sedang mencari cara untuk menekan Israel agar memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza, kata diplomat tingginya, sementara negara-negara anggota mempertimbangkan tindakan terhadap Israel atas apa yang mereka anggap sebagai potensi pelanggaran hak asasi manusia.

Layanan diplomatik Uni Eropa pada hari Kamis menyajikan 10 opsi untuk tindakan politik terhadap Israel setelah mengatakan menemukan "indikasi" bulan lalu bahwa Israel melanggar kewajiban hak asasi manusia berdasarkan pakta yang mengatur hubungannya dengan blok tersebut.

Dalam dokumen yang disiapkan untuk negara-negara anggota Uni Eropa dan dilihat oleh Reuters, opsi-opsi tersebut mencakup langkah-langkah besar seperti penangguhan Perjanjian Asosiasi Uni Eropa-Israel—yang mencakup hubungan dagang—dan langkah-langkah kecil seperti penangguhan proyek-proyek teknis.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengatakan pada hari Jumat bahwa opsi-opsi tersebut disiapkan sebagai tanggapan terhadap negara-negara anggota yang menginginkan tekanan lebih kuat terhadap Israel untuk memperbaiki penderitaan warga sipil dalam perang di Gaza yang kini telah berlangsung selama 21 bulan.

"Tujuan kami bukanlah untuk menghukum Israel dengan cara apa pun," ujarnya setelah bertemu dengan para menteri luar negeri Asia di Kuala Lumpur pada hari Jumat, di tengah meningkatnya kekhawatiran global akibat serangan tarif Presiden AS Donald Trump.

"Tujuan kami adalah untuk benar-benar memperbaiki situasi di lapangan (di Gaza), karena situasi kemanusiaan tidak dapat dipertahankan."

Anggota Uni Eropa telah menyuarakan keprihatinan atas banyaknya korban sipil dan pengungsian massal penduduk Gaza selama perang Israel melawan militan Hamas di wilayah kantong tersebut, serta kekhawatiran tentang pembatasan akses bantuan kemanusiaan.

Kallas mengatakan pada hari Kamis bahwa Israel telah setuju untuk memperluas akses kemanusiaan ke Gaza, termasuk menambah jumlah truk bantuan, titik penyeberangan, dan rute ke pusat distribusi.

Ia juga mengatakan bahwa negosiasi dengan AS mengenai kesepakatan perdagangan untuk menghindari tarif tinggi yang diancamkan oleh Trump sedang berlangsung, dan menekankan bahwa Uni Eropa tidak ingin membalas dengan pungutan balasan atas impor AS.

Trump mengatakan bahwa Uni Eropa dapat menerima surat mengenai tarif pada hari Jumat, yang mempertanyakan kemajuan perundingan antara Washington dan blok tersebut mengenai potensi kesepakatan perdagangan.

"Tentu saja kami memiliki kemungkinan untuk bereaksi, tetapi kami tidak ingin membalas. Kami sebenarnya tidak menginginkan perang dagang," kata Kallas.